Usaha kedelai di Indonesia berkembang cukup pesat karena peminat dari bahan makanan satu ini tinggi. Apalagi kedelai menjadi sumber utama dari protein nabati yang sangat baik bagi tubuh. Selain itu, banyak sekali olahan yang menggunakan kedelai sebagai bahan utama dalam pembuatannya.
Baca juga : Analisis Usaha Nanas
Potensi Menjalankan Usaha Kedelai
Petani di Indonesia tidaklah sedikit yang membudidayakan kedelai karena ini adalah komoditi yang berperan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk itu, Anda juga perlu mengetahui mengenai potensi menjalankan usaha satu ini. apakah menguntungkan atau tidak. Berikut ulasannya!
1. Peminat Tinggi
Potensi pertama berkaitan dengan peminat yang cukup tinggi di Indonesia. Meskipun kebanyakan orang tidak mengkonsumsi kedelai secara langsung, melainkan melalui olahan-olahan lain, seperti tahu, tempe, dan lain sebagainya. Tentunya olahan tersebut sangat masyarakat sukai karena kaya akan protein.
Selain itu, harganya juga sangat murah dibandingkan olahan produk lainnya. Dalam hal ini, peran kedelai sangatlah penting tidak hanya di bidang makanan, melainkan juga peternakan, farmasi, dan lain sebagainya. Itulah mengapa kebutuhan pasar berkaitan dengan kedelai terus bertambah dari waktu ke waktu.
2. Pemasaran Kedelai Mudah
Seperti yang sudah Anda ketahui di poin sebelumnya jika kedelai memegang peranan yang cukup besar bagi masyarakat secara luas. Dengan begitu, memasarkan hasil panen dari usaha kedelai bukanlah hal yang sulit. Pebisnis bisa mendapatkan target pasar sesuai keinginan mereka, sehingga bisnis pun berjalan mengikuti rencana.
Tidak hanya itu, Anda bisa menjual kedelai dalam bentuk utuh atau sudah menjadi produk olahan tertentu untuk meningkatkan nilai jualnya serta menarik minat masyarakat secara luas. Untuk mewujudkan hal tersebut, pebisnis harus tahu terlebih dahulu cara pembuatan olahan-olahan tersebut.
3. Kelebihan Menjalankan Usaha Kedelai
Potensi selanjutnya yakni berkaitan dengan kelebihan menjalankan bisnis kedelai. Hal ini mencakup target pasar yang cukup banyak serta dapat menjalin kemitraan dengan beberapa industri besar yang bisa membawa dampak besar bagi berjalannya usaha ini kedepannya.
Selain itu, kelebihan lain ada pada perawatan kedelai yang tergolong mudah, bahkan bagi pemula yang baru saja terjun ke bidang ini. Disamping itu, Anda tidak perlu lagi khawatir mengenai pendapatan selama menjalankan bisnis tersebut karena pastinya permintaan pasar tetap tinggi dan pasti ada.
Analisa Kebutuhan Biaya Usaha Kedelai
Sebelum memulai bisnis ini, Anda harus mempersiapkan perencanaan serta melakukan analisis terlebih dahulu berkaitan dengan kebutuhan biaya dalam menjalankan bisnis agar semua keperluan terpenuhi. Untuk mengetahui apa saja yang perlu dianalisa, simak ulasan lengkap di bawah ini dengan seksama!
1. Analisa Peralatan Usaha Kedelai
Analisa pertama berkaitan dengan peralatan yang harus Anda penuhi untuk menjalankan bisnis tersebut agar berjalan sesuai rencana dan keinginan. Dengan pemenuhan peralatan-peralatan tersebut, pebisnis dapat memperbesar kemungkinan bisnis dapat memberi kesuksesan serta keuntungan berlipat.
Adapun beberapa peralatan yang mungkin Anda butuhkan untuk mendukung kegiatan budidaya tersebut, seperti sprayer, alat penanam benih, palu arit, cangkul, mesin pembajak sawah, dan peralatan tambahan lainnya. Kemungkinan total biaya memenuhi kebutuhan tersebut sekitar Rp4.000.000.
2. Analisa Biaya Operasional Usaha Kedelai
Kemudian, lakukan analisis mengenai biaya operasional yang akan Anda keluarkan selama menjalankan bisnis. Biaya ini harus senantiasa petani penuhi agar bisnis berjalan sesuai rencana dan menghasilkan hasil panen yang berkualitas serta bagus. Berikut informasi lengkap mengenai biaya tersebut!
- Biaya Tetap Usaha Kedelai
Pertama, biaya tetap adalah biaya yang Anda keluarkan dan nominalnya tidak akan berubah. Ini berkaitan dengan penyusutan peralatan yang akan petani gunakan selama menjalankan usaha kedelai tersebut.
Misalnya, penyusutan alat tanam benih 1/36 x Rp150.000 = Rp4.167 dan seterusnya. Total kemungkinan biaya tetap ini adalah sekitar Rp71.000. Anda dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan supaya lebih rinci lagi penggunaan dana kedepannya.
- Biaya Variabel Usaha Kedelai
Kedua, biaya variabel atau biaya yang berubah-ubah dan harus Anda keluarkan beberapa bulan sekali atau mengikuti kebutuhan bisnis. Adapun beberapa cakupan pada biaya ini, seperti sewa lahan, pupuk, biji kedelai, obat pembasmi hama, pupuk, biaya pengairan, dan lain sebagainya.
Total kebutuhan biaya untuk memenuhi keperluan tersebut sekitar Rp10.000.000 sesuai dengan harga setiap barang di pasaran. Jadi, dari rincian tersebut, ditemukan total biaya operasional yang harus Anda keluarkan adalah sekitar Rp10.071.000. Setelah itu, lakukan perhitungan pendapatan, apakah bisnis membawa keuntungan atau tidak.
Cara Membudidayakan Kedelai
Setelah melakukan analisis dengan tepat dan akurat, langkah berikutnya dalam menjalankan usaha kedelai adalah mengetahui secara lengkap cara membudidayakannya. Bagi para pemula, tidak perlu lagi khawatir, karena di bawah ini sudah tersedia informasi lengkap mengenai hal tersebut.
1. Mempersiapkan Media Tanam Pada Usaha Kedelai
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan media tanam kedelai. Tanaman ini mampu hidup di berbagai kondisi tanah, sehingga memudahkan petani melakukan pemilihan lahan. Meskipun begitu, tetap sebaiknya memilih lahan yang memiliki sistem drainase dan aerasi yang bagus.
Selain itu, perhatikan juga suhu lahan, karena kedelai bisa tumbuh secara optimal di lokasi yang memiliki suhu sekitar 23 sampai 30 derajat celcius. Sedangkan untuk ketinggian lokasinya yakni sekitar 600 mdpl dengan pH tanah atau kadar keasaman berkisar antara 5.8 hingga 7. Bisa menggunakan lahan bekas padi.
2. Memilih Benih
Pemilihan benih pada budidaya kedelai menjadi aspek yang sangat penting karena membantu Anda menentukan hasil panen pada budidaya tersebut. Oleh karena itu, petani harus mengetahui bagaimana ciri-ciri kedelai yang bagus serta memiliki kualitas tinggi sebagai penentu di akhir nantinya.
Setelah menentukan benih yang akan Anda tanam, langkah selanjutnya adalah merendam benih tersebut ke dalam pupuk organik cair dengan dosis 2 cc per liter air. Cara ini juga perlu jika petani hendak menanam kedelai di lahan yang belum pernah ditanami kedelai sebelumnya.
3. Menanam Benih
Langkah selanjutnya adalah menanam benih. Caranya yakni dengan membuat lubang di lahan tanam. Lalu, isi setiap lubang dengan 2 atau 3 biji kedelai. Setelah itu, tambah pupuk yang sesuai dengan takaran yang cukup. Tujuannya adalah membantu merangsang pertumbuhan kedelai agar optimal.
Kemudian, tutup lubang menggunakan tanah tanpa memadatkannya untuk memudahkan air masuk ke dalam tanah dan menggapai benih tersebut. Perlu Anda ketahui, agar budidaya tersebut sukses, penanaman harus terlaksana di akhir musim hujan. Jadi, perlu menentukan waktu itu terlebih dahulu.
4. Penyulaman serta Penyiangan
Setelah benih terlihat sudah mulai tumbuh dalam waktu 5 hingga 6 hari, langkah berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah memantau apakah terdapat benih yang mati atau tidak. Jika terjadi demikian, segera ganti benih dengan yang baru, lalu ulangi proses dari awal dan lakukan di sore hari.
Untuk penyiangan pertama, Anda dapat melakukannya saat usia tanaman sudah memasuki 2 sampai 3 minggu setelah masa tanam. Sedangkan penyiangan kedua bisa petani lakukan ketika kedelai sudah tumbuh bunga. Kemudian, penyiangan lanjutan dilaksanakan setelah pemupukan selesai.
5. Pemupukan
Langkah berikutnya yakni pemupukan untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman kedelai dan menyuburkan tanah agar unsur hara di dalamnya lebih banyak. Sebelum melakukan tahap ini, Anda perlu mengetahui kapan waktu yang tepat, yakni dengan menyesuaikan usia pertumbuhan kedelai.
Pemupukan pertama bisa Anda lakukan jika tanaman kedelai sudah memasuki usia 2 minggu dan melakukannya setiap 2 minggu sekali. Sedangkan untuk jenis pupuknya, petani dapat menggunakan pupuk kompos, pupuk kandang, maupun pupuk organik cair yang mampu memenuhi kebutuhan kedelai.
6. Pengendalian Hama serta Penyakit
Pengendalian terhadap hama dan penyakit menjadi aspek yang penting untuk mencegah terjadinya hambatan pada pertumbuhan kedelai selama menjalankan usaha kedelai. Umumnya, hama yang seringkali menyerang tanaman ini adalah lalat kacang. Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu menyemprotkan insektisida.
Penyemprotan tersebut bisa Anda lakukan saat kedelai sudah berusia 7 hari. Sedangkan jika terjadi serangan penyakit, petani dapat melakukan pembasmian secara merata dan harus menyesuaikan dengan jenis penyakitnya. Tujuannya adalah agar pengobatan tersebut berjalan lancar serta tidak menimbulkan efek samping.
7. Melakukan Panen
Setelah melakukan berbagai tahapan yang cukup panjang hingga tanaman memasuki masa panen. Di tahap ini, Anda bisa menentukan apakah bisnis membawa keuntungan atau malah sebaliknya. Untuk mengidentifikasikan apakah kedelai sudah siap panen atau tidak, caranya dengan melihat kepadatan bijinya.
Selain itu, Anda juga bisa melihat dari warna daunnya yang berubah menjadi kuning. Selanjutnya, lakukan proses panen dengan hati-hati agar tidak merusak pohon maupun biji yang ada di dalamnya. Gunakanlah gunting atau alat khusus yang dapat membantu memperlancar tahap panen tersebut.
8. Memasarkan Hasil Panen Usaha Kedelai
Untuk mendapatkan keuntungan yang berlimpah dan mencapai target pasar yang sesuai, Anda harus bisa menyusun strategi pemasaran dari hasil panen tersebut. Cobalah menjalin kerjasama dengan beberapa industri yang menggunakan kedelai sebagai salah satu bahan utamanya.
Untuk memperluas bisnis, Anda bisa memanfaatkan keberadaan beberapa platform digital yang akan membantu berjalannya kegiatan usaha, seperti situs website, sosial media, e-commerce, dan lain sebagainya. Kemudian, buatlah media promosi yang menarik agar mampu memikat masyarakat.
Ide Olahan dari Usaha Kedelai
Jika Anda ingin menambah nilai jual dan meningkatkan keuntungan selama menjalankan usaha kedelai ini, maka harus bisa mengubah kedelai tersebut menjadi berbagai olahan yang menarik minat masyarakat. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai rekomendasi tersebut, simak ulasan di bawah ini!
1. Natto
Ide olahan pertama dari kedelai adalah natto. Makanan yang sempat viral beberapa tahun lalu ini berasal dari Jepang. Cara membuatnya yakni dengan memfermentasikan kedelai menggunakan bakteri khusus untuk mempercepat proses tersebut. Natto sendiri kaya akan kandungan nutrisi yang bagus bagi tubuh.
Tidak hanya itu, Anda dapat meraup untung cukup besar dari menjual olahan ini, karena kebanyakan orang membelinya dalam kemasan per porsi. Biasanya, natto disantap dengan nasi hangat. Kemudian, menambahkannya dengan mustard juga kecap asin agar cita rasanya lebih beragam serta mampu menggugah selera.
2. Miso
Lagi-lagi kuliner khas Jepang yang sangat populer di telinga masyarakat Indonesia dan ternyata juga cocok bagi lidah kebanyakan orang negara ini, yaitu Miso. Miso adalah sebuah sup yang menggunakan pasta miso. Pasta tersebut dipadukan dengan fermentasi kacang kedelai, jamur, serta garam.
Untuk memperkaya cita rasanya, Anda dapat menambahkan beberapa bahan lain. Dengan begitu, racikan dari sup miso ini akan terasa sangat lezat. Mungkin bagi para penggemar anime, hidangan satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga mereka, karena memang banyak anime menayangkan sup satu ini.
3. Susu Kedelai
Ide olahan yang sangat populer dari kedelai dan memiliki banyak peminat adalah susu kedelai. Terkadang, ada beberapa orang yang tidak bisa mengkonsumsi susu sapi, sehingga alternatif lain untuk mendapatkan protein nabati tersebut adalah dengan minum susu kedelai segar yang telah melalui proses aman.
Selain itu, eksistensi dari susu kedelai juga sangat populer, tidak hanya di Indonesia namun berbagai belahan dunia. Cara membuatnya pun sangat mudah, Anda hanya perlu menghaluskan kedelai dan mengambil sari-sarinya saja. Sedangkan ampasnya juga bermanfaat untuk membuat olahan lainnya yang mengandung banyak protein baik bagi tubuh.
4. Kembang Tahu
Pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan produk kembang tahu yang diperoleh dari perasan kedelai. Perasan tersebut kemudian direbus hingga muncul lapisan pada permukaannya. Setelah itu, lapisan tersebut bisa Anda angkat menggunakan sumpit, lalu angin-anginkan sebentar, dan menjemur lapisannya.
Lapisan ini terdiri dari protein yang berasal dari susu kedelai. Jika sudah kering, kembang tahu sudah siap untuk Anda jual ke berbagai tempat, terutama mereka yang memanfaatkan kembang tahu sebagai salah satu bahan dalam pembuatan olahan seperti sup dan masakan lainnya yang tentunya lezat.
5. Kulit Tahu
Ide olahan berikutnya yakni kulit tahu. Pembuatannya hampir mirip dengan kembang tahu. Caranya yakni dengan merebus susu kedelai dan larutan garam. Selanjutnya, tunggu hingga menggumpal. Jika sudah terlihat menggumpal, langkah berikutnya adalah mencetak kulit tahu serta memeras agar airnya keluar.
Selanjutnya, mengeringkan cetakan tersebut dan kulit tahu pun siap untuk Anda olah menjadi berbagai olahan lezat serta kekinian yang cocok di lidah orang Indonesia, terutama remaja. Umumnya, kulit tahu tersebut diolah sebagai salah satu bahan pembungkus dimsum maupun kulit lumpia.
6. Tempe
Tempe adalah salah satu olahan yang populer dan menggunakan kedelai sebagai bahan utamanya. Kandungan nutrisi dan gizi yang ada di dalam tempe sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia. Itulah mengapa kepopuleran tempat tidak pernah lekang oleh kemajuan zaman.
Selain itu, cara pembuatannya pun terbilang cukup mudah. Anda hanya perlu merebus kedelai, kemudian mencampurkannya dengan ragi. Setelah itu, bungkus menggunakan daun pisang atau plastik dan tunggu semalaman atau bisa lebih hingga kepadatannya berubah dan siap untuk menjualnya ke pasaran.
7. Tahu
Tahu juga sangat populer di masyarakat selain tempe. Selain itu, olahan ini juga bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat khas Indonesia yang sudah pasti sangat cocok dengan lidah orang Indonesia. Bukan hanya itu saja, kandungan protein nabati yang ada di dalamnya cukup banyak serta mampu membantu memenuhi kebutuhan tubuh.
Cara pembuatannya pun mudah. Pertama, Anda perlu merendam biji kedelai. Setelah itu, menggiling biji kedelai yang sudah bersih tadi dan melakukan penyaringan. Kemudian, memasuki tahap penggumpalan. Tahap terakhir yakni pencetakan tahu hingga berubah bentuk menjadi kota-kota, lalu siap dijual.
Itu tadi informasi mengenai cara sukses menjalankan usaha kedelai bagi pemula. Manfaatkan kondisi geografis Indonesia yang sangat mendukung untuk memulai kegiatan usaha ini dan ketahui wawasan dasar berkaitan dengan pembudidayaannya agar nanti bisnis bisa berjalan sesuai rencana serta keinginan.