11+ Memulai Usaha Pare dan Peluangnya di Masa Depan

Usaha Pare

Saat ini, banyak sekali peminat pare yang berada di Indonesia. Meskipun rasanya pahit, namun itu tidak menyurutkan minat dari masyarakat. Dengan begitu, peluang usaha pare pun semakin besar. Oleh sebab itu, para petani harus memanfaatkan peluang ini untuk membuka bisnis sayuran tersebut di desa mereka.

Baca juga : Usaha Semangka

Prospek Usaha Pare

Prospek Usaha Pare

Dari sekian banyak sayuran yang ada di Indonesia, mungkin Anda berpikir mengapa harus memilih budidaya pare? Pare sendiri memiliki keunggulan yang sangat besar dan kepopulerannya pun sudah tidak perlu diragukan lagi di Indonesia. Apalagi banyak kuliner menggunakan bahan sayuran ini.

Adapun beberapa prospek usaha pare yang bisa Anda ketahui dan jadikan sebagai patokan untuk membuka bisnis budidaya ini. Pertama, pasar pare tidak pernah mati karena kebutuhan masyarakat ada secara terus menerus. Kedua, tanaman pare mudah perawatannya meskipun bagi pemula.

Ketiga, pare dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat yang mampu meningkatkan nilai jualnya. Selanjutnya, tanaman ini bersifat merambat sehingga dapat menghasilkan lebih banyak buah dalam satu kali panen. Jadi, tak heran jika banyak sekali ada petani budidaya pare yang ada di Indonesia.

Peluang Budidaya Usaha Pare

Peluang Budidaya Usaha Pare

Pare merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan di lahan dengan luas 100 m2 dan 1000 m2. Hal ini menandakan bahwa siapapun yang memiliki kemauan dalam menjalankan bisnis ini pasti bisa karena sayuran ini dapat tumbuh di lahan sempit sekalipun. Berikut peluang budidaya usaha pare!

1. Penanaman di Lahan Terbatas

Bagi mereka yang tidak memiliki lahan kosong khusus dan luas, bisa menjalankan bisnis pare ini. Pare merupakan tanaman yang dapat tumbuh di lahan sempit dengan cara merambat. Jadi, Anda bisa memanfaatkan keberadaan pekarangan rumah, lalu hanya perlu menambah tempat merambatnya saja.

Untuk lahan terbatas, Anda perlu melakukan pengolahan lahan tanah dengan cara mencangkulnya hingga sedalam 30 cm. Kemudian, bersihkan area penanaman dari benda-benda mengganggu, seperti batu, rerumputan, sampah, dan lain sebagainya. Lalu tambahkan pupuk guna memperkaya unsur hara di dalam tanah.

2. Perawatan Mudah

Sayuran pare termasuk ke dalam tanaman yang perawatannya mudah bahkan pemula dalam bidang pertanian pun dapat melakukannya. Meskipun begitu, seseorang harus mengetahui pengetahuan dasar mengenai hal tersebut agar bisa melakukan perawatan dengan tepat dan menghasilkan pare berkualitas.

Anda juga tidak perlu menyemprotkan cairan hama karena pare sendiri tahan akan hama dan penyakit. Namun, perawatan ini mencangkup pembersihan gulma yang mengganggu, seperti rerumputan. Setelah itu, lakukan penyiraman secara rutin jika sedang musim kemarau, tetapi saat musim hujan, kurangi intensitas pemberian airnya.

3. Risiko Rendah

Sebagai pelaku bisnis, pastinya setiap orang ingin menghindari adanya risiko yang bisa membuat usaha mengalami kerugian. Bagi mereka yang baru pemula di bidang ini, perlu mencoba usaha pare sebab jenis kegiatan usaha ini hanya menimbulkan risiko dengan relatif yang cukup rendah.

Misalnya, hambatan yang paling sering pada sayuran adalah terjadinya pembusukan. Untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa memanen pare yang tidak terlalu matang guna menghambat proses pembusukan itu. Biasanya, masa panen pare dilakukan setelah 2 bulan dari masa penanaman.

4. Penjualan Kemana Saja

Peluang berikutnya dari usaha pare adalah Anda dapat menjualnya kemana saja, baik ke pasar, supermarket, industri kuliner, dan lain sebagainya. Semuanya bisa petani jadikan sebagai target pasar untuk mengembangkan usaha mereka agar berjalan sesuai keinginan serta rencana.

Selain itu, supaya lebih praktis, biasanya kebanyakan petani pare menjual hasil panen mereka kepada pengepul. Tentu nilai jualnya akan lebih rendah daripada menjualnya langsung ke konsumen. Biasanya, pare tersebut dijual per satu kilogram dengan harga Rp8.000 saja. Namun itu juga tergantung pada ketentuan pasar.

5. Dapat Menjadi Aneka Hidangan

Dari informasi di atas, Anda juga sudah mengetahui bahwa pare bisa diolah menjadi berbagai aneka hidangan lezat yang menggugah selera. Padahal, rasa pahit dari pare ini sangat terasa, tetapi tidak pernah mengurangi rasa minat dari masyarakat Indonesia.

Sekarang pare juga dijadikan sebagai kuliner kekinian seperti siomay. Selain itu, pare juga mengandung banyak manfaat  yang baik untuk kesehatan, mulai dari membantu menurunkan kadar gula darah, cegah kanker, menurunkan kadar kolesterol, hingga bisa menurunkan berat badan.

Modal Usaha Pare

Modal Usaha Pare

Informasi berikutnya berkaitan dengan modal bisnis pare yang akan Anda butuhkan kedepannya. Karena ranahnya masih kecil, kemungkinan besar kebutuhan yang pebisnis pemula perlukan tidak terlalu besar. Untuk mengetahui info tersebut secara jelas, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Peralatan Usaha Pare

Modal pertama yang Anda perlukan yakni memenuhi kebutuhan peralatan yang nantinya akan menunjang berjalannya budidaya pare tersebut. Di bawah ini akan disebutkan beberapa peralatan yang petani butuhkan. Jika tidak perlu membelinya, maka bisa diabaikan saja atau di-skip.

Adapun beberapa peralatan yang Anda butuhkan, seperti bambu untuk tempat menjalar sebanyak 10 pcs, benang atau tali, alat semprot pestisida, cangkul, plastik UV ukuran 100 x 100, sekop kecil. Untuk harganya bisa menyesuaikan dengan patokan harga di lingkungan karena setiap daerah pasti berbeda.

2. Biaya Operasional Usaha Pare

Kemudian, persediaan modal mengenai biaya operasional yang harus selalu ada setiap bulannya atau beberapa bulan sekali selama masa pembudidayaan pare ini. Perhitungan mengenai biaya yang satu ini sangat perlu ketelitian agar semua modal dapat terakumulasi dengan baik.

Ada beberapa barang yang masuk ke dalam biaya operasional, seperti bibit pare asoka 100 buah, pestisida organik 3 botol, pupuk dolomit 10 kg, pupuk kandang 100 kg, pupuk KCL 25 kg, dan pupuk NPK 50 kg. Untuk ketentuan harganya bisa Anda sesuaikan dengan harga jual di lingkungan sekitar.

3. Keuntungan yang Bisa Anda Dapatkan

Dalam satu kali masa panen, budidaya tanaman ini bisa menghasilkan setidaknya 8 hingga 9 kg buah. Selain itu, Anda juga bisa memanen sayuran ini berkali-kali selama 5 bulan sebelum masa produktivitas nya menurun. Misalnya, 100 pohon pare menghasilkan masing-masing 9 kg buah.

Untuk menghitung keuntungan yang bisa Anda dapatkan selama menjalankannya apakah menghasilkan untung atau rugi. Berikut cara perhitungannya agar memperoleh hasil secara akurat!

Total berat pare = 100 pohon pare x 9 kg = 900 kg

Harga pare per kg = Rp8.000

Laba kotor = 900 kg x Rp8.000 = Rp7.200.000

Laba bersih = Laba kotor – modal = Rp7.200.000 – Rp (sesuai ketentuan) = Rpâ€Ĥ.

Keuntungan Menjalankan Usaha Pare

Keuntungan

Mungkin Anda penasaran dengan keuntungan apa saja yang petani pare peroleh saat mereka menjalankan usaha budidaya ini. Daripada bingung dan ragu, lebih baik ketahui lebih jelasnya di bawah ini secara lengkap. Berikut informasi mengenai keuntungan dalam menjalankan usaha pare!

1. Memenuhi Kebutuhan Pangan dan Gizi Keluarga

Selain memberikan keuntungan secara luas dalam aspek budidaya, Anda juga dapat mendapatkan keuntungan berkaitan dengan pemenuhan gizi dan pangan keluarga. Karena hasil panen sendiri, sudah pasti sayuran tersebut lebih aman sebab sebisa mungkin akan menghindari penggunaan zat kimia.

Selain itu, Anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya bulanan untuk membeli pare ke pasar. Dengan begitu, pengeluaran dalam kehidupan sehari-hari bisa terus Anda tekan nominalnya. Ini adalah keuntungan yang banyak petani gunakan agar usahanya tetap berjalan dengan baik.

2. Menambah Penghasilan

Jika Anda memiliki pekerjaan utama dengan profesi tetap namun gaji dari job tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat serta harga pasar yang selalu mengalami peningkatan, dengan membuka usaha budidaya pare tentu akan sangat membantu.

Anda tidak perlu khawatir bisnis budidaya ini akan mengganggu kegiatan dalam pekerjaan utama. Mengapa? Karena penanaman, pemeliharaan, hingga masa panen dapat pebisnis lakukan di waktu senggang. Apalagi jika ranahnya masih kecil, sehingga mudah mengoperasikannya bersama keluarga.

3. Mendapatkan Target Pasar dengan Mudah

Sekarang, semuanya menjadi lebih mudah dengan keberadaan teknologi yang membantu manusia memenuhi kebutuhannya di berbagai aspek, terutama di bidang bisnis. Anda bisa dengan gampang mendapatkan target pasar secara luas bahkan hingga ke luar kota sekalipun.

Caranya yakni dengan memanfaatkan keberadaan teknologi dan platform sosmed, seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Kemudian, buatlah media pemasaran yang menarik perhatian pengguna internet. Dengan begitu, Anda membuka peluang besar mendapatkan target pasar lebih besar.

4. Membutuhkan modal Kecil

Seperti yang Anda ketahui, usaha budidaya besar dalam modal karena harus menyiapkan lahan baru untuk menjalankannya. Beda dengan pare, petani dapat menanamnya di lahan sempit sekalipun. Jadi, tidak perlu mengeluarkan biaya banyak dalam mengurus lahan kosong atau khusus.

Selain itu, kebutuhan berkaitan dengan perlengkapan pastu mudah Anda dapatkan. Apalagi jika tinggal di desa, di mana harga peralatan-peralatan tersebut masih murah bahkan ada yang gratis. Inilah yang membuat para petani mulai beralih untuk membudidayakan pare daripada sayuran jenis lainnya.

5. Fleksibel

Menjalankan usaha budidaya pare ternyata cukup fleksibel terutama bagi mereka yang mempunyai pekerjaan utama, misalnya menjadi guru, pekerja kantoran, dan lain sebagainya. Mengapa begitu? Sebab usaha ini dapat dilakukan saat waktu senggang serta tidak membutuhkan perawatan khusus.

Anda bisa bersama keluarga bergotong royong menjalankan bisnis pare agar usaha tersebut berjalan lancar. Jadi, dengan kata lain, usaha pare ini dapat memberi penghasilan tambahan kepada seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Jadi, jangan lewatkan kesempatan memanfaatkan pekarangan rumah sekarang juga.

Lama Balik Modal Usaha Pare

Lama Balik Modal

 

Berikutnya, informasi berkaitan dengan lama balik modal usaha pare yang Anda jalani. Sebenarnya, modal bisa langsung petani dapatkan di masa panen pertama, yakni sekitar 2 bulan hingga 5 bulan setelah masa penanaman tergantung ukuran serta kondisi lingkungan sekitar.

Jadi, Anda tidak perlu menunggu waktu lama untuk dapat menghasilkan uang tambahan dari usaha budidaya pare ini. Inilah yang banyak membuat pelaku usaha di bidang pertanian beralih menanam sayuran jenis ini karena mereka bisa mendapatkan keuntungan dengan cepat.

Tahapan Budidaya dalam Usaha Pare

Tahapan Budidaya Pare

Setelah informasi mengenai bisnis pare sudah Anda ketahui dan pahami, langkah berikutnya yakni melakukan budidayanya. Ada beberapa hal yang perlu pelaku usaha perhatikan dalam pembudidayaan ini agar nanti hasil panen pare berkualitas. Berikut tahapan-tahapan dari pembudidayaan tersebut!

1. Pengolahan Lahan

Tahap pertama yakni pengolahan lahan. Tahapan ini sangat baik, meskipun Anda menjalankan usaha budidayanya di lahan sempit sekalipun. Tujuan dari pengolahan lahan sendiri adalah menggemburkan tanah dan menambah kekayaan unsur hara di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Caranya yakni dengan mencangkul area atau lahan yang akan Anda jadikan sebagai tempat menanam pare. Kemudian, gemburkan tanah tersebut dan buatlah lubang dengan kedalaman 30 cm. Lalu, tambah pupuk kompos atau kandang pada tanah dengan perbandingan yang sesuai.

2. Penyemaian Benih

Tahapan berikutnya adalah melakukan penyemaian benih. Cara ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan dari pare. Dalam tahap ini, Anda bisa melakukan dua cara, yakni di peti khusus atau menyebarnya langsung di lahan. Karena sudah membuat lubang, jadi bisa langsung disebar.

Namun, perhatikan kondisi lingkungan dan cuaca terlebih dahulu. Jika ingin melakukan penyebaran secara langsung, sebaiknya saat musim hujan. Tujuannya adalah supaya Anda tidak perlu lagi menyiram terlalu sering benih tersebut hingga benihnya mulai berkecambah.

3. Pembuatan Para-Para

Karena pare merupakan tanaman yang merambat, maka Anda perlu membuat para-para sebagai tempat sayuran ini melakukan perambatan. Selain itu, pembuatannya juga bertujuan supaya pare dapat tumbuh secara produktif dan juga tertata rapi sehingga pemenuhan nutrisi setiap batangnya terpenuhi.

Cara membuat para-para yakni dengan menanam tiga lanjar pada sisi bedengan. Kemudian, beri jarak masing-masing lanjar sekitar 3 meter. Setelah itu, pasanglah tali atau benang pada bagian atasnya, tengah juga bawah tiang lanjar supaya tiang-tiang tersebut tetap kokoh berdiri.

4. Penanaman

Tahapan berikutnya dalam proses budidaya pare adalah melakukan penanaman. Tahap ini berperan penting dalam menentukan hasil panen sayuran tersebut, apakah berkualitas, banyak, atau tidak. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui teknik penanamannya secara benar terlebih dahulu sebelum melakukannya.

Dalam satu lubang tanam tadi, Anda dapat mengisinya dengan 3 benih. Kemudian, berikanlah jarak tanam sebesar 50 cm per tanaman supaya setiap benih mendapatkan nutrisi secara cukup. Setelah itu, tutup dengan tanah dan siram dengan air secukupnya saja sampai tanah terasa lembab.

5. Perawatan

Berikutnya, mengenai aspek perawatan atau pemeliharaan. Di sini Anda perlu melakukan pemangkasan dan pemupukan. Pemangkasan dilakukan sebanyak dua kali dengan tujuan agar tanaman pare dapat memproduksi lebih banyak buah. Caranya yakni dengan memangkasnya di bagian cabangnya.

Kemudian, berikan pupuk organik atau juga bisa menggunakan pupuk buatan seperti NPK, TSP, KCI, maupun urea. Untuk dosisnya sendiri sesuai dengan kebutuhan dari tanaman pare. Tahap ini dapat Anda lakukan pada 1 bulan setelah masa tanam bersamaan dengan penyiangan.

6. Pemusnahan Gulma

Pare merupakan tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, jadi Anda tidak perlu lagi khawatir mengenai hal ini. Meskipun begitu, untuk menjaga agar pertumbuhannya tidak terganggu, petani dapat memberikan pestisida dengan dosis yang tepat dan sesuai aturan pemakaiannya.

Selanjutnya, lakukan pemusnahan gulma seperti rerumputan, bebatuan, daun kering, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar gangguan tersebut tidak menghambat pertumbuhan dari tanaman pare. Dengan begitu, Anda bisa mengontrol serta memastikan hasil panen sayuran tersebut secara tepat.

7. Panen

Tahap terakhir adalah melakukan pemanenan. Sekarang, waktunya Anda memanen hasil jerih payah selama beberapa bulan. Biasanya, masa panen dari pare berlangsung selama 2 bulan setelah masa tanam.

Selain itu, pare juga dapat dipanen berkali-kali karena bukan termasuk ke dalam tanaman musiman. Jadi, Anda bisa mendapat keuntungan lebih banyak setiap bulannya selama 5 bulan sebelum masa produktifnya menurun.

Itu tadi informasi mengenai peluang usaha pare yang bisa Anda lakukan untuk menambah penghasilan setiap bulannya. Kini, tidak perlu lagi khawatir gagal saat ingin menjalankan bisnis budidaya karena pare sendiri termasuk ke dalam sayuran yang mudah penanamannya.