33+ Peluang, Cara Memulai, dan Strategi Sukses Usaha Kelapa Sawit di Indonesia

Usaha Kelapa Sawit

Indonesia menjadi salah satu penghasil kelapa sawit yang berpusat di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Sampai saat ini kelapa Sawit masih menjadi komoditas besar di Indonesia. Menjalankan usaha kelapa sawit tentu menjadi lini bisnis dengan prospek menjanjikan.

Buah kecil dari kelapa sawit ini memang memiliki manfaat luar biasa di berbagai industri. Misalnya saja industri pangan, farmasi, sampai dengan industri kecantikan. Kondisi ini jugalah yang membuat permintaan kelapa sawit semakin tinggi.

Oleh karena itu, keberadaan usaha kelapa sawit sangatlah penting di Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan pasar dan juga masyarakat. Jadi, tak heran jika peluang menjalankan usaha ini cukup besar seiring berjalannya waktu.

Baca juga : Usaha Cacing Sutra

Beberapa Langkah dalam Membangun Usaha Kelapa Sawit Berskala Rumahan

Beberapa Langkah dalam Membangun Usaha Kelapa Sawit Berskala Rumahan

Bisnis apapun tentu memiliki tahapan dalam memulainya usaha kelapa sawit. Ada beberapa tahapan atau langkah yang harus Anda tempuh dalam membangun usaha kelapa sawit berskala rumahan ini. Melalui beberapa tahapan inilah nantinya bisnis Kelapa Sawit Berskala Rumahan bisa berdiri dengan baik, berikut tahapannya.

1. Menyiapkan Lahan untuk Usaha

Hal pertama yang harus seseorang siapkan dalam memulai dan mengelola usaha ini jelas adalah laha. Buah kelapa sawit sendiri berasal dari pohon yang memiliki ukuran cukup besar. Dengan kata lain apabila Anda ingin menanamnya tentu membutuhkan lahan yang luas. Semakin luas lahannya maka makin banyak pohon bisa seseorang tanam.

Lahan memang menjadi elemen penting dalam memulai usaha kelapa sawit ini. Meskipun begitu, Anda tetap harus mendapatkannya secara resmi atau legal. Perlu juga pengusaha kelapa sawit ketahui jika tanah dengan kandungan mineral banyak akan membuat pertumbuhan pohon ini semakin lebih baik.

2. Mengecek dan Memastikan Legalitas Lahan

Dalam membangun bisnis kelapa sawit lahan yang nantinya Anda gunakan harus benar benar legal dan resmi. Legalitas lahan ini harus pengusaha cek dan berada di bawah hukum yang jelas. Jika lahan legal maka pelaku bisnis kelapa sawit dapat terhindar dari risiko berurusan dengan pihak hukum di kemudian hari.

Bahkan status lahan legal juga dapat menghindarkan Anda dari berbagai penggusuran hingga penipuan pungutan liar. Sementara untuk mendapatkan legalitas lahan ini, pelaku usaha harus mengurusnya di kantor kecamatan atau desa. Apalagi jika kategori bisnis UMKM biasanya urusannya lebih mudah.

3. Merekrut Tenaga Kerja

Ketika mengelola usaha ini, Anda juga harus memperhatikan perekrutan tenaga kerja. Tentunya mengurus kebun sawit yang luas tidak akan bisa seseorang lakukan sendiri. Untuk memastikan segala aktivitas bisnis berjalan dengan baik, maka proses perekrutan harus teliti dan juga selektif.

Pastikan jika tenaga kerja yang hendak bekerja ini kompeten. Memberikan gaji kepada karyawan di industri kelapa sawit memang tidak murah, akan tetapi tegangannya sangat pelaku bisnis perlukan. Mau tidak mau sebagai pelaku bisnis, Anda harus mempersiapkan dana cukup besar untuk memberikan gaji kepada para tenaga kerja ini.

4. Menggunakan Bibit Unggulan

Hal penting selanjutnya yang harus Anda perhatikan dalam memulai usaha kelapa sawit ini adalah bibit. Pastikan bisnis ini menggunakan bibit unggulan sehingga hasilnya bisa maksimal. Dalam prakteknya bibit terbagi dalam dua kategori yaitu bisa menggunakan biji maupun tanaman kecil.

Sebenarnya tidak ada ketentuan tertentu dalam pemilihan bibit ini, sebagai pelaku usaha kelapa sawit, Anda dapat memilih salah satunya dan yang penting kualitasnya terbaik. Dalam menanam bibit hindari biji yang langsung seseorang ambil dari alam karena kualitasnya biasanya belum jelas. Pastikan memperhatikan pemilihan bibit ini secara teliti.

5. Menjalin Kerjasama dengan Jasa Manajemen Terbaik

Dalam aktivitas bisnis tentunya Anda tidak akan luput dari kegiatan penjadwalan operasional kerja. Jasa Manajemen ini sendiri memiliki tugas untuk mengelola lahan secara lebih baik. Berbekal pendidikan dan pengetahuan mengenai lahan secara baik, jasa ini siap membantu pelaku bisnis kelapa sawit.

Melihat fungsinya yang sangat penting, maka tidak heran jika pelaku bisnis harus menggunakan jasa ini. Sebenarnya tidak ada ketentuan mendatangkan jasa ini, akan tetapi apabila hasil pengelolaan ingin maksimal, maka kehadiran jasa ini akan memiliki peran penting.

Mengetahui Analisis Biaya Operasional Budidaya Kelapa Sawit

Mengetahui Analisis Biaya Operasional Budidaya Kelapa Sawit

Untuk mengetahui operasional atau pengelolaan dalam usaha ini tentunya Anda harus tahu analisis biayanya. Dalam menjalankan bisnis kelapa sawit, terdapat beberapa elemen penting yang harus seseorang perhatikan. Analisis ini memiliki peran penting dalam memproses aktivitas usaha kelapa sawit, untuk lebih jelasnya berikut informasinya.

1. Membuat Asumsi agar Mengetahui Biaya Operasional Budidaya Kelapa Sawit

Asumsi dalam menjalankan usaha ini harus seseorang buat terlebih dahulu agar mengetahui analisis biayanya. Asumsi ini meliputi seberapa besar lahan yang seseorang gunakan dan elemen penting lainnya, misalnya usaha ini Anda jalankan dengan asumsi sebagai berikut :

  • Lahan sewa akan dibayar dengan durasi 12 Bulan
  • Penggunaan golok selama 62 bulan
  • Penggunaan gerobak dorong selama 62 bulan
  • Penggunaan timba selama 44 bulan
  • Pengguna alat penjahit karung selama 62 bulan
  • Penggunaan pompa selama 62 bulan
  • Penggunaan cangkul selama 33 bulan
  • Penggunaan wadah selama 44 bulan

2. Membuat Ilustrasi Biaya Bisnis Kelapa Sawit dari Sisi Peralatan

Setelah membuat sebuah asumsi penggunaan lahan serta beberapa alat pendukung lainnya, barusan Anda bisa membuat sebuah ilustrasi biaya bisnis kelapa sawit dari berbagai aspek. Berikut adalah ilustrasi biaya operasional usaha kelapa sawit skala UMKM dari sisi peralatan.

  • Timba biaya sebesar Rp. 82.000
  • Alat penjahit karung biaya sebesar Rp. 122.500
  • Pompa biaya sebesar Rp. 350.500
  • Wadah biaya sebesar Rp. 92.000
  • Golok biaya sebesar Rp. 130.000
  • Cangkul biaya sebesar Rp. 331.500
  • Gerobak dorong biaya sebesar Rp. 1.513.000
  • Bibit kelapa sawit biaya sebesar Rp. 2.750.000
  • Sewa Lahan biaya sebesar Rp. 2.560.000
  • Alat tambahan biaya sebesar Rp. 192.000
  • Total peralatan Rp. 192.500

Mengetahui Biaya Operasional Per Bulan Usaha Kelapa Sawit

Mengetahui Biaya Operasional Per Bulan Usaha Kelapa Sawit

Setelah mengetahui ilustrasi mengenai besaran biaya barang barangnya selanjutnya adalah yang perlu Anda ketahui adalah biaya operasional. Untuk biaya operasional sendiri terbagi dalam  beberapa kategori, berikut biaya operasional yang harus pelaku bisnis usaha kelapa sawit harus ketahui.

1. Biaya Tetap

Pertama adalah biaya tetap di mana akan memberikan informasi mengenai biaya seputar operasional produksi dan penyusutan peralatan. Melalui informasi biaya tetap ini pelaku bisnis akan mengetahui anggaran tetap atau konstan dalam menjalankan usaha ini, berikut penjabarannya.

  • Gaji karyawan sebesar Rp. 2.000.000
  • Penyusutan pompa sebesar Rp. 5.653
  • Penyusutan timba sebesar Rp. 1.636
  • Penyusutan alat penjahit karung sebesar Rp. 1.976
  • Penyusutan cangkul sebesar Rp. 7.534s
  • Penyusutan wadah sebesar Rp. 2.091s
  • Penyusutan golok sebesar  Rp. 2.097
  • Penyusutan gerobak dorong sebesar Rp. 24.403
  • Penyusutan bibit kelapa sawit sebesar Rp. 3.409
  • Penyusutan sewa lahan sebesar Rp. 213.333
  • Penyusutan peralatan tambahan sebesar Rp. 3.105
  • Total biaya tetap sebesar Rp. 2.265.238

2. Biaya Verbal

Selanjutnya adalah biaya verbal yang harus Anda perhatikan sebagai seorang pelaku bisnis kelapa sawit ini. Biaya verbal sendiri merupakan pengeluaran dari pelaku bisnis yang nominalnya dinamis. Dengan kata lain nominalnya bisa berubah ubah sesuai kebutuhan produksi, berikut biaya verbal dalam usaha kelapa sawit.

  • BBM sebesar Rp. 750.000
  • Biaya transportasi sebesar Rp. 2.400.000
  • Pengemas sebesar Rp. 600.000
  • Pembasmi hama sebesar Rp. 780.000
  • Karung sebesar Rp. 750.000
  • Tali Rafia sebesar Rp. 540.000
  • Pupuk sebesar Rp. 750.000
  • Obat obatan sebesar Rp. 900.000
  • Total biaya Variabel sebesar Rp. 7.470.000

3. Total Biaya operasional dan Pendapatan Perbulan

Dari ilustrasi perhitungan tadi dapat terlihat jika total biaya operasional = biaya tetap + biaya variabel = Rp. 2.265.238 + Rp. 7.470.000 = Rp. 9.735.238. Sementara pendapatan per bulannya adalah 330 kg x Rp. 1.500 / harga per kilo sawit = Rp. 000. Rp 000 x 30 hari = Rp 14.850.000.

Keuntungan per bulan = Total Pendapatan – Total Biaya operasional sama dengan Rp. 14.850.000 – Rp. 9.735.238 = Rp. 5.114.762. Berdasarkan contoh dari analisis di atas, dalam 1 hari Anda dapat panen sampai 330 KG kelapa sawit dengan besaran Rp. 1.500. Dalam sehari pun seseorang bisa dapat uang sebanyak Rp. 495.000.

Beberapa Produk yang Berasal dari Kelapa Sawit

Beberapa Produk yang Berasal dari Kelapa Sawit

Sebagai pengusaha kelapa sawit, tentunya Anda harus mengetahui akan orang olah menjadi apa komidatas satu ini. Keberadaan kelapa sawit sebenarnya sangat kurisal karena beberapa produk dan industri angat membutuhkannya. Berikut adalah beberapa produk atau olahan yang menggunakan kelapa sawit sebagai bahan dasar.

1. Pembuatan Bahan Bakar Biodiesel

Diesel merupakan jenis salah satu mesin dengan banyak keunggulan. Biasanya kendaraan yang menggunakan bahan bakar ini cenderung memakan tenaga dalam porsi besar dan mengerjakan pekerjaan sulit seperti pengakut tambang, hasil kebun dan beberapa pendistribusian antara wilayah.

Beberapa orang juga terkadang memanfaatkan tenaga listrik sebagai kekuatan utamanya. Bahan bakar diesel sendiri tercipta dari campuran minyak kelapa sawit. Menjalankan bisnis kelapa sawit tentunya sangat menguntungkan dan memiliki prospek sangat besar.

2. Pembuatan Minyak Goreng

Hampir semua orang saat ini membutuhkan minyak goreng untuk melakukan aktivitas masak memasak. Perlu Anda ketahui jika kebanyakan minyak goreng ini terbuat dari kelapa sawit. Hal ini yang menyebabkan keberadaannya begitu bernilai.

Seperti Anda ketahui jika minyak goreng di era sekarang jadi salah satu kebutuhan yang sangat vital. Aktivitas memasak tidak dapat berlangsung jika tidak ada minyak goreng. Tidak heran jika menjalankan usaha kelapa sawit ini punya prospek cerah karena sampai saat ini pembuatan minyak goreng masih bergantung pada kelapa sawit.

3. Pembuatan Mentega

Beberapa mentega modern juga pada dasarnya menggunakan kelapa sawit sebagai bahan utama. Mentega sendiri menjadi salah satu barang yang sangat orang perlukan khususnya dalam membuat kue. Bahkan ketika menumis masakan juga seseorang membutuhkan mentega.

Mungkin banyak orang belum tahu jika salah satu bahan utama dalam pembuatan mentega adalah kelapa sawit. Kebutuhan produsen mentega terhadap kelapa sawit ini cukup tinggi sehingga para pelaku bisnis kelapa sawit tentunya sangat percaya diri dalam memasarkannya ke berbagai target pasar.

4.  Pembuatan Krim Kecantikan ataupun Lotion

Terdapat juga beberapa produk kecantikan yang laris di pasaran berbahan dasar kelapa sawit. Biasanya kosmetik dalam bentuk krim kecantikan ataupun lotion orang ciptakan dari perpaduan bahan termasuk kelapa sawit. Kepopuleran kelapa sawit dengan berbagai kandungan baiknya membuat produsen kecantikan memanfaatkannya.

Misalnya saja minyak kelapa sawit menjadi salah satu yang terkenal dapat menjaga kelembaban pada kulit seseorang. Dengan berbagai formulasi serta racikan tertentu, pada akhirnya seseorang berhasil menciptakan sebuah produk kecantikan tentunya dengan bantuan kelapa sawit.

5. Menjadi Produk Pelumas

Beberapa produk pelumas untuk menjaga kualitas mesin agar bisa berjalan dengan baik terkadang menggunakan kelapa sawit sebagai bahan dasar pembuatannya. Melumuri mesin atau perkakas lainnya dengan pelumas kelapa sawit sangat lah efektif.

Pada umumnya mesin motor dengan tipe 2 tak akan menggunakan minyak goreng dari kelapa sawit dengan beberapa campuran oli samping untuk menjadi pelumas. Menariknya pelumas dari kelapa sawit ini langsung terasa manfaatnya sehingga ketika mengendarai kendaraan hasilnya langsung terlihat berbeda.

6. Pembuatan Cat

Cat juga menjadi salah satu benda penting di kehidupan modern sehingga dapat membuat sebuah gedung atau rumah semakin indah. Minyak kelapa sawit terkadang orang manfaatkan untuk bahan baku pembuatan cat tembok, compound, vernis, sampai dengan mobil.

Misalnya saja bodi mobil Anda sedang dalam kondisi tidak baik baik saja dari segi tampilan bisa langsung memolesnya denga cat berbahan dasar kelapa sawit. Hal ini jelas akan memainkan peran penting kelapa sawit pada pengusaha cat.

7. Menjadi Bahan Baku Industri Baja

Dalam industri baja, kebutuhan akan minyak dari kelapa sawit juga sangat tinggi. Tidak bisa seseorang pungkiri jika baja atau besi yang memiliki campuran minyak dari kelapa sawit ini sangat baik dan berkualitas sehingga orang banyak menyukainya.

Tujuan penerapan minyak kelapa sawit sendiri pada baja atau besi adalah untuk memberikan ketahanan lebih lama. Jadi jika besi atau baja seseorang oleskan minyak kelapa sawit maka karat dan korosi tidak mudah menyerang pada baja tersebut sehingga tetap aman.

8. Menjadi Bahan Baku Pembuatan Pomade

Mungkin Anda sudah tidak asing dengan Pomade yang merupakan salah satu produk minyak rambut berkualitas. Olahan tumbuhan yang kerap kali orang gunakan dalam pembuatan pomade adalah dari minyak kelapa sawit.

Pomade menjadi minyak rambut berkualitas yang mendapatkan kepopulerannya dalam beberapa tahun terakhir. Minyak berkualitas ini tidak bisa hadir jika seseorang tidak mengerti bahan dasarnya. Penggunaan minyak kelapa sawit di industri kecantikan dan kosmetik seperti minyak rambut pomade ini merupakan hal yang sangat lumrah.

9. Dapat Membantu Penyamakan Kulit

Minyak kelapa sawit juga memiliki manfaat luar biasa di industri hewani. Bagaimana tidak, penyamakan kulit hewan seperti sapi maupun kambing jadi salah satu buktinya. Kedua kulit hewan tersebut umumnya harus melalui proses penyamakan dulu.

Setelah melalui proses tersebut barulah seseorang dapat merubahnya menjadi berbagai produk bernilai tinggi seperti produksi dompet, tas, buku kulit dan lain sebagainnya. Tidak heran jika sampai saat ini permintaan kelapa sawit terhadap industri seperti pembuatan dompet dan baju kulit terus meningkat.

10. Dapat Seseorang Gunakan Menjadi Kompos

Kelapa sawit juga banyak orang gunakan sebagai kompos untuk mempermudah seseorang dalam bertani. Misalnya saja pembuatan ampas dari TBS atau Tandan buah segar. Hal ini membuat kelapa sawit dapat seseorang olah menjadi sebuah pupuk menyegarkan. Tentunya ini sangat berguna bagi para petani.

Pupuk kompos berbahan dasar kelapa sawit cukup terkenal karena secara efektif dapat membuat tanah menjadi lebih subur. Tidak hanya itu, pertumbuhan tanaman juga semaki membaik karena unsur unsur hara yang telah ada. Hal ini yang membuat kelapa sawit sangat berharga di mata banyak industri.

Demikian informasi mengenai peluang, cara memulai, dan strategi sukses usaha kelapa sawit di indonesia. Berdasarkan penjabaran di atas, melakoni bisnis ini cukup menjanjikan karena kelapa sawit banyak industri butuhkan bahkan di berbagai lini sangat masif.