Cabai adalah salah satu jenis bahan makanan yang banyak memiliki peminat, terutama di Indonesia. dengan prospek yang sangat tinggi tersebut, Anda bisa menjadikannya sebagai peluang menjalankan usaha cabai keriting guna memenuhi kebutuhan pasar dari waktu ke waktu.
Peluang Usaha Cabai Keriting
Sebelum memulai usaha cabai keriting ini, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu peluang besarnya. Apakah bisnis tersebut benar-benar akan membantu menambah pemasukan setiap bulannya atau tidak. Untuk mengetahui secara jelasnya mengenai hal tersebut, simak ulasan lengkap di bawah ini!
Baca juga : Membuka Toko Perlengkapan Anak
1. Ketersedian Bibit Cabai Keriting Cukup Banyak
Ketersediaan bibit cabai keriting cukup banyak karena Anda bisa mengolahnya sendiri serta telah mengetahui pengetahuan dasar mengenai hal ini. Perbedaan tersebut dapat pebisnis ketahui dengan cara membandingkan kedua jenis bibit cabai, yakni antara cabai lokal dan hibrida.
Sedangkan untuk cabai hibrida, para petani tidak diperkenankan untuk mengolahnya sendiri. Beda halnya dengan cabai keriting lokal yang pastinya memiliki kualitas lebih bagus, sehingga tidak menimbulkan pemecahan sifat genetik saat Anda melakukan pengolahan sendiri untuk mendapatkannya.
2. Biaya Lebih Ekonomis
Jika Anda ingin memulai sebuah usaha, pastinya harus menyediakan modal untuk bisa menjalankan usaha tersebut. Setiap bisnis memiliki ketentuan modal yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan yang perlu pebisnis penuhi. Sama halnya saat menjalankan usaha cabai keriting ini.
Dibandingkan dengan bisnis tanaman lain, menjalankan usaha cabai jenis ini lebih ekonomis. Selain itu, cabai ini juga lebih tahan terhadap perubahan iklim maupun cuaca yang tidak menentu. Tidak hanya itu saja, kondisi daun pun tidak akan cepat menguning, sehingga Anda tidak perlu melakukan perawatan intensif.
3. Peminat Banyak
Masyarakat Indonesia lebih suka mengkonsumsi hidangan yang pedas. Itulah mengapa bisnis budidaya cabai sangat dibutuhkan di negara ini. Sebenarnya, hampir semua negara membutuhkan eksistensi dari cabai untuk menambah cita rasa pada hidangan kuliner supaya mampu meningkatkan selera makan.
Karena masyarakat Indonesia suka dengan makanan pedas, jadi tak heran jika kebutuhan cabai di pasaran selalu mengalami peningkatan. Itulah mengapa peluang mengembangkan bisnis ini cukup besar serta mampu memberi keuntungan berlipat pada pelakunya.
4. Masa Panen Panjang
Cabai merupakan salah satu jenis tanaman yang tidak hanya dipanen satu kali dalam masa panennya. Tanaman ini dapat dipanen setiap beberapa bulan sekali, bahkan hingga 12 kali dalam pembudidayaannya. Jadi, Anda tidak perlu lagi melakukan penanaman bibit dari awal.
Ini tentunya akan membuat Anda menghemat biaya pengeluaran dari awal. Selain itu, keuntungan atau potensi pendapatan bisa didapatkan dalam jangka waktu yang cukup dekat, mungkin per 1 bulan. Jadi, menjalankan bisnis ini memberi peluang yang sangat besar bagi para petani atau pemula di bidang bisnis.
5. Dapat Menggunakan Berbagai Teknik Budidaya
Sekarang ada banyak teknik pembudidayaan tanaman yang bisa para petani lakukan, mulai dari hidroponik, menggunakan bedengan, dan lain sebagainya. Semua metode tersebut memiliki keunggulan berbeda-beda yang akan membantu Anda melancarkan proses budidaya tersebut.
Umumnya, masyarakat lebih suka dengan teknik yang tidak terlalu banyak menggunakan bahan kimia dalam prosesnya, jadi teknik yang paling cocok adalah hidroponik. Tidak hanya itu saja, hasil panen dari metode ini juga lebih bagus dan berkualitas karena minim pestisida serta bahan-bahan kimia lainnya.
6. Banyak Jenis Olahan Menggunakan Cabai Keriting
Peluang berikutnya yakni dapat dijadikan berbagai olahan lezat serta menggugah selera. Di Indonesia sendiri, hampir semua makanan Nusantara menggunakan cabai keriting sebagai salah satu bahannya. Cabai dapat membangkitkan nafsu makan serta menambah cita rasa agar lebih khas pada makanan.
Adapun beberapa olahan yang menggunakan cabai keriting, seperti semur, rendang, hingga tumisan. Ini adalah makanan sehari-hari yang sering masyarakat Indonesia konsumsi. Jadi, tak heran jika kebutuhan cabai keriting di pasaran selalu mengalami peningkatan, apalagi di acara tertentu.
7. Mampu Bekerja Sama dengan Banyak Pengusaha
Jika menjalankan usaha ini, Anda menjadi lebih mudah mendapatkan target pasar yang sesuai. Selain itu, dapat bekerja sama dengan banyak pengusaha, baik di bidang kuliner, camilan, dan lain sebagainya. Bahkan sekarang banyak sekali camilan kekinian yang memiliki cita rasa pedas.
Misalnya, seperti basreng, kripik kaca, mie lidi, dan lain sebagainya. Peminat dari camilan atau makanan ringan ini semakin banyak, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Untuk bisa menjalin kerja sama tersebut, pebisnis harus dapat memberikan informasi mengenai keunggulan bisnis daripada kompetitor secara jujur.
8. Mengurangi Pengeluaran Tiap Bulan
Karena konsumsi cabai setiap harinya meningkat, terutama bagi mereka pecinta makanan pedas, Anda tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli bahan makanan satu ini. Dengan kata lain, pengeluaran setiap bulannya dapat terus ditekan serta mampu memenuhi kebutuhan lainnya.
Mengapa demikian? Karena dengan menjalankan usaha cabai keriting ini, secara otomatis kebutuhan keluarga berkaitan dengan cabai dapat terpenuhi secara baik. Selain itu, keamanan pangan hasil budidaya sendiri lebih terjamin kualitasnya.
Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Keriting
Sebelum memulai budidaya, Anda juga perlu mengetahui syarat tumbuh dari tanaman ini. Mengapa? Yakni untuk memperlancar proses pembudidayaan agar berjalan sesuai rencana. Berikut informasi mengenai syarat-syarat tumbuh tersebut secara lengkap dan detail!
1. Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca yang ada di sekitar lahan tanam berperan penting dalam membudidayakan tanaman, terutama cabai. Suhu yang sangat ideal untuk menanam cabai adalah sekitar 24 sampai 28°C. Jika suhunya kurang atau lebih dari ketentuan, kemungkinan besar tanaman cabai tidak akan tumbuh dengan baik.
Di musim kemarau, cabai dapat tumbuh optimal asalkan tanaman tetap mendapatkan pengairan yang cukup. Jadi, sebelum memulai budidaya, pastikan irigasi pada lahan bagus supaya tidak terjadi kendala untuk memenuhi kebutuhan ini. Adapun intensitas curah hujannya antara 800 sampai 2000 mm per tahunnya.
2. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan memberi dampak besar dalam proses budidaya. Sebenarnya, cabai keriting sendiri cocok dibudidayakan di Indonesia karena matahari di negara ini bersinar secara penuh. Selain itu, tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah dan tinggi.
Ketinggian tempat atau lokasi budidaya harus mencapai 1400 mdpl. Petani dapat membudidaya cabe di daera dataran tinggi, namun produksinya tidak akan optimal. Oleh karena itu, untuk menangani hal tersebut, Anda harus bisa melakukan pengecekan secara tepat mengenai ketinggian dari dataran yang akan menjadi lokasi pembudidayaan.
3. Waktu Tanam
Musim tanam atau masa yang tepat untuk mulai menanam tanaman ini juga menjadi aspek yang sangat penting dan harus Anda perhatikan dengan baik. Ini merupakan pengetahuan mendasar yang harus petani cabai ketahui agar tidak terjadi kendala selama menjalankan budidaya tersebut.
Masa tanam yang tepat yakni saat sudah memasuki akhir musim hujan. Mengapa? Karena di musim kemarau tanaman ini bisa tumbuh dengan optimal agar penyiramannya terlaksana secara tepat. Selain itu, jika penanaman dilakukan pada musim hujan, cabai akan rentan mengalami pembusukan.
4. Jenis Tanah
Syarat tumbuh berikutnya berkaitan dengan jenis tanah yang akan Anda gunakan sebagai media tanamnya. Tanaman cabai keriting bisa tumbuh secara optimal apabila petani menanamnya di tanah liat berpasir, memiliki sirkulasi udara yang baik, serta mampu mengalirkan air dengan mudah.
Selain itu, jenis tanah yang cocok untuk dijadikan sebagai media tanam cabai keriting adalah yang memiliki aerasi baik. Pertumbuhannya akan berlangsung secara optimum apabila media tanamnya mempunyai pH atau kadar keasaman sekitar 6 sampai 7. Jika kurang atau lebih, cabai tidak bisa tumbuh optimal.
Cara Membudidayakan Usaha Cabai Keriting yang Benar
Informasi berikutnya yang akan mendukung Anda menjalankan usaha cabai keriting adalah cara membudidayakannya. Walaupun tergolong mudah, namun petani yang terjun ke bidang ini perlu memperhatikan aspek secara lengkapnya. Untuk mengetahui secara jelasnya, simak ulasan di bawah ini!
1. Melakukan Pembibitan
Cara pertama yakni dengan melakukan proses pembibitan dan ini merupakan tahap yang krusial karena dapat menentukan kualitas dari hasil panen nantinya. Di bagian ini, Anda harus bisa memilih bibit cabai yang berkualitas. Untuk memastikannya, bisa dengan menggunakan proses perendaman.
Proses perendaman ini bisa berfungsi sebagai booster supaya bibit dapat tumbuh secara maksimal. Berikut langkah lengkapnya, pertama menyiapkan bibit cabai keriting dalam wadah, mencampurkannya dengan 100 ml pupuk organik cair ke 1 L air, masukkan bibit cabai ke larutan air dan pupuk, lalu rendam selama 2 – 3 jam, setelah itu angkat dan keringkan.
2. Mempersiapkan Lahan
Jika Anda ingin membudidayakan cabai di lahan atau bedengan, maka hal selanjutnya yang harus terpenuhi adalah lahannya. Supaya tanah kaya akan unsur hara yang dapat memenuhi nutrisi dari cabai, maka petani harus menambahkan pupuk pada lahan tersebut, seperti pupuk kandang, dan lain-lain.
Berikut cara-caranya, pertama masukkan pupuk organik cair sebanyak 250 ml ke dalam tangki air semprot, mencampurkan larutan hingga menjadi homogen. Setelah itu, basuh lahan semai sampai lembab. Kemudian, semprot secara merata larutan tadi dan diamkan selama 3 sampai 5 hari.
3. Melakukan Penyemaian
Cara berikutnya yakni melakukan penyemaian pada bibit cabai keriting. Adapun beberapa langkah yang harus petani lakukan. Pertama, menyiapkan bibit yang sudah melalui masa perendaman sebelumnya. Kedua, menebarkan benih ke atas permukaan lahan yang telah Anda olah tadi.
Setelah itu, aturlah jarak agar tanaman yang satu dengan lainnya tidak terlalu dekat maupun jauh. Kemudian, tutup bibit menggunakan sedikit tanah (jangan terlalu banyak, cukup tipis saja). Terakhir, menyiapkan jerami atau daun kelapa kering guna menutup permukaan tanah supaya tetap terjaga kelembabannya.
4. Melakukan Perawatan
Melakukan pemeliharaan atau perawatan pada tanaman budidaya menjadi salah satu aspek untuk menjaga kualitas dari tanaman tersebut. Tujuan lain dari tahapan ini adalah agar cabai bisa tumbuh lebat serta menghasilkan hasil panen yang memuaskan, sehingga mampu memberi keuntungan berlipat.
Di bagian perawatan ini, Anda hanya perlu menyiram tanaman cabai agar tidak layu. Penyiraman tersebut dilakukan secara rutin yakni sebanyak dua kali dalam sehari, yakni di pagi serta sore hari. Proses penyiraman tersebut bisa petani lakukan jika cabai masih berada di fase pertumbuhan awal.
5. Memasang Ajir
Mungkin beberapa dari Anda heran mengapa harus memasang ajir, padahal tanaman yang ingin dibudidayakan adalah cabai. Ternyata, pemasangan ajir ini memberi dampak besar pada kelancaran budidaya, karena dapat membantu supaya tanaman cabai dapat berdiri tegak, kokoh, juga kuat.
Meskipun begitu, Anda harus mengetahui jika pemasangan ajir ini tidak bisa petani lakukan secara langsung. Petani perlu menunggu hingga tanaman cabai keriting mencapai usia satu minggu. Setelah itu, pindahkanlah ke lahan yang sudah diolah sebelumnya supaya proses memasang ajir dapat terlaksana.
6. Memberi Pupuk
Selain menyiram tanaman cabai, pemberian pupuk juga dapat membantu mendukung kesuksesan budidaya. Pemupukan sendiri bisa Anda lakukan sebanyak 2 kali dalam satu minggu. Intensitas ini sudah mampu memberikan bantuan kepada tanaman supaya tumbuh sempurna serta optimal.
Pemberian pupuk ini pun juga beragam. Anda bisa menggunakan pupuk cair yang memiliki kandungan berbagai unsur hara yang tanaman cabai keriting butuhkan. Berikanlah pupuk cair tersebut sebanyak 100 ml per harinya. Jika ingin menambah jenis lain, pastikan dosisnya pas dan sesuai kebutuhan tanaman.
7. Mencegah Serangan Hama dan Penyakit Pada Tanaman
Cabai keriting menjadi salah satu tanaman yang seringkali mengalami penyerangan penyakit dan hama. Inilah yang menghambat petani dalam proses pembudidayaannya, sehingga hasil panen pun mengalami kegagalan. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu mengetahui jenis-jenisnya serta solusi tepatnya di bawah ini!
- Ulat Tanah
Hama yang tak terlihat namun memberi dampak serius pada pembudidayaan cabai keriting adalah ulat tanah. Hama ini memiliki nama latin Agrotis ipsilon yang biasanya menyerang cabai saat Anda baru memindahkan ke lahan tanam yang berbeda dari sebelumnya.
Cara hama ini menyerang yakni dengan memotong batang utama pada tanaman cabai sampai roboh bahkan hingga putus. Cara mengatasinya yakni dengan menyemprotkan insektisida dengan intensitas yang sesuai serta konsentrasi dosis mengikuti petunjuk pemakaian agar tidak berlebihan.
- Phytophthora
Jenis penyakit berikutnya yang sering menyerang tanaman cabai adalah Phytophthora atau penyakit busuk. Gejala awalnya yang bisa Anda ketahui adalah terdapat bercak coklat berwarna kehitaman di bagian tanaman dan lama kelamaan bagian (daun, batang, buah) itu akan mengalami pembusukan.
Cara mengatasinya yakni dengan menyemprotkan fungisida bernama Kocide 77 wp dengan dosis antara 1,5 – 3 kg/ Ha bergantian dengan Victory 80 wp, konsentrasinya antara 2 hingga 4 gram/ liter. Kemudian, campurkan dengan sistemik Starmyl 25 wp, yang memiliki dosis 0,8 sampai 1 gram/ liter.
- Rebah Semai
Rebah semai adalah salah satu penyakit yang pastinya sudah tidak asing lagi ditelinga para petani cabai keriting. Masa penyerangan penyakit ini yakni pada saat tanaman berada di lahan semai. Penyebab dari penyakit tersebut adalah jamur berjenis Phytium sp.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan pencegahan pada benih dengan menggunakan Saromyl 35 SD serta menyemprot fungisida bernama sistemik Starmyl 25 wp saat tanaman berada di persemaian. Selain itu, bisa memberikannya ketika tanaman sudah pindah. Pemberian dilakukan sesuai dosis dan kebutuhan tanaman cabai keriting.
8. Melakukan Masa Panen serta Pasca Panen
Tahap terakhir pada budidaya tanaman cabai keriting adalah melakukan masa panen serta pasca panen. Penentuan waktu panen pada tanaman ini bisa Anda lihat dengan mudah melalui tampilan fisiknya. Petani sangat disarankan untuk memanen cabai keriting saat titik matangnya mencapai 80 – 90%.
Proses tersebut biasanya bisa Anda lakukan saat sudah memasuki sia 75 sampai 85 hari dari masa tanamnya. Estimasi waktu tersebut tentu terbilang tidak terlalu lama, jadi petani dapat meraup untung lebih cepat daripada membudidayakan tanaman lain. Selain itu, prospek kedepannya juga bagus.
Itu tadi informasi berkaitan dengan peluang menjalankan usaha cabai keriting yang dapat memberi keuntungan besar kepada pemula di bidang ini. Semoga artikel di atas dapat memberi gambaran secara detail serta wawasan lengkap juga jelas kepada pembaca mengenai topik pembahasannya.