Kebutuhan ayam di Indonesia tentu sangat banyak, apalagi sebagian kuliner khas Nusantara dibuat menggunakan daging hewan satu ini. Secara tidak langsung, ada cukup besar peluang dalam menjalankan usaha ternak ayam yang bisa masyarakat manfaatkan sebaik mungkin.
Cara Menjalankan Usaha Ternak Ayam Potong
Jenis ayam pertama yang banyak orang jadikan sebagai opsi untuk diternak adalah ayam potong. Anda juga bisa menjalankan bisnis ini, bahkan bagi pemula di bidang bisnis sekalipun. Supaya informasinya lebih jelas dan detail, simak ulasan lengkap di bawah ini mengenai cara menjalankannya!
Baca juga : Usaha Budidaya Labu
1. Mempersiapkan Modal untuk Usaha Ternak Ayam Potong
Setiap usaha pasti membutuhkan modal untuk membantu memenuhi kebutuhan memulai bisnis tersebut. Dengan begitu, semua perlengkapan pun dapat berjalan sesuai rencana. Sebenarnya, besaran modal menjalankan bisnis ayam potong pastinya berbeda-beda, tergantung lingkungan Anda berada.
Namun, rata-rata modal yang harus pebisnis penuhi untuk memulai bisnis ini, yakni sekitar Rp4 juta atau kurang dari itu. Dengan dana tersebut, Anda sudah dapat membeli ayam potong sebanyak 100 ekor. Tentu jumlah tersebut sudah sangat banyak karena nanti populasinya bisa ditingkatkan.
2. Mempersiapkan Kandang
Langkah berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah mempersiapkan kandang sebagai tempat untuk membudidayakan ayam potong. Sebelum membuatnya, peternak perlu mengetahui ada berapa jenis kandang yang dapat digunakan, di sini tersedia dua, yakni terbuka atau tertutup.
Terbuka atau open house system litter sangat terkenal di Indonesia karena mampu memudahkan sirkulasi udara yang masuk ke area kandang, apalagi Indonesia sendiri memiliki iklim tropis. Sedangkan tertutup atau closed house system, memanfaatkan sistem udara secara otomatis menyesuaikan kondisi ayam.
3. Meningkatkan Populasi Ayam Potong
Meningkatkan populasi ayam potong menjadi salah satu langkah penting yang harus Anda lakukan jika ingin membudidayakan ayam ini. Namun, peningkatan jumlah tersebut harus sesuai dengan besaran serta luas kandang agar tidak terlalu padat yang nantinya dapat menyulitkan ayam bergerak.
Dalam tahap ini, peternak dapat menentukan jumlah tersebut tergantung umur ayam dari 1 minggu sampai 2 minggu ke atas. Dengan begitu, Anda bisa mengatur kepadatan populasi ayam di dalam kandang agar suhu di dalamnya tidak terlalu cepat panas yang nantinya mampu menghambat produktivitas ayam.
4. Menggunakan Bibit Ayam Potong Unggul
Menggunakan bibit ayam potong yang berkualitas dan unggul menjadi salah satu hal penting yang dapat membantu Anda menentukan hasil akhir dari bisnis tersebut. Selain itu, syarat itu bisa memberi hasil ayam potong yang bergizi dan sehat serta aman bagi konsumen ketika mengkonsumsinya.
Selain itu, harga bibit ayam juga menjadi salah satu aspek yang harus Anda perhatikan saat mencari bibit unggul. Pastikan untuk mencari DOC atau day old chick yang bernilai jual cukup murah namun tetap memiliki kondisi yang sehat, serta terhindar dari cacat dan juga serangan penyakit.
5. Melakukan Penakaran Pakan Ayam
Memberi pakan pada ayam potong juga menjadi salah satu tips jitu menghasilkan ayam potong yang berkualitas dan berbobot. Tidak boleh sembarangan menentukan takaran pada pakan ayam, karena semua harus dipertimbangkan secara baik oleh peternak agar nutrisi di dalam makanan itu terserap.
Adapun contoh bagaimana cara memberi pakan yang benar pada ayam potong ternak. Di minggu pertama, Anda bisa memberikan pakan sebanyak 13 gram/ ekor ayam potong. Kemudian, di minggu kedua, jumlah pakannya meningkat 10 gram dengan total 43 gram/ ekor.
6. Memberi Vaksin dan Vitamin
Langkah melakukan ternak ayam potong berikutnya yakni dengan memberikan vaksin serta vitamin. Pemberian dua aspek ini berguna untuk menghindari ayam terkena penyakit dan terjaga kesehatannya. Apalagi dalam populasi yang cukup banyak dalam satu kandang, sehingga rawan terserang penyakit.
Adapun beberapa jenis vaksin yang wajib peternak berikan pada ayam potong, seperti vaksin ND atau Newcastle disease, vaksin IB atau infectious bronchitis, vaksin IBD intermediate, serta vaksin AI atau Avian influenza. Semuanya harus diberikan secara bertahap pada unggas satu ini.
7. Menghitung Kebutuhan Biaya Lainnya Pada Usaha Ternak Ayam Potong
Berikutnya, berkaitan dengan kebutuhan biaya lain yang bisa mendukung Anda menjalankan kegiatan ternak tersebut. Jika usaha ternak ayam berjalan lancar dan sudah berkembang pesat sehingga jumlah ayam potong semakin banyak, maka peternak memerlukan bantuan karyawan di dalamnya.
Anda dapat memperhitungkan upah karyawan yang bekerja di dalam usaha tersebut setiap bulannya. Lalu, jangan lupa juga menghitung tagihan listrik, kebutuhan pakan, vaksin, dan lain sebagainya untuk menunjang pertumbuhan ayam potong agar menghasilkan ayam berkualitas serta sehat.
Cara Menjalankan Usaha Ternak Ayam Kampung
Ayam kampung juga menjadi salah satu jenis unggas yang banyak memiliki peminat karena cita rasa yang khas serta lezat. Anda juga bisa menjalankan usaha ternak ayam ini untuk menambah pemasukan setiap bulannya. Berikut cara lengkap menjalankannya secara tepat!
1. Mempersiapkan Modal Usaha Ternak Ayam Kampung
Langkah pertama tentunya mempersiapkan modal untuk menjalankan usaha ternak ayam kampung. Sebenarnya, tidak banyak dana yang harus Anda persiapkan supaya bisa memulai usaha satu ini. Karena jika sudah mempunyai pekarangan sendiri, tentu akan lebih mudah menjalankannya.
Adapun beberapa kebutuhan atau perlengkapan yang peternak perlukan untuk memulai usaha ini, seperti kandang, pakan, indukan, dan lain-lain. Selain itu, omset yang didapatkan dari menjalankan bisnis ini sangatlah menjanjikan mengingat harga jual ayam kampung cukup besar daripada ayam potong.
2. Mempersiapkan Kandang untuk Usaha Ternak Ayam Kampung
Selanjutnya, mempersiapkan kandang sebagai tempat untuk ternak ayam kampung nantinya. Pastikan lokasi kandang tidak terlalu jauh dari rumah agar lebih mudah melakukan pemantauan nantinya. Anda dapat membuat kandang tertutup supaya ayam tidak berkeliaran serta tidak mengganggu orang lain.
Anda dapat menggunakan bambu sebagai bahan untuk membuat kandang. Kemudian, anyam dan paku bambu tersebut hingga bentuknya sesuai keinginan. Pastikan juga anyamannya rapat agar tidak mudah bagi hewan buas memasuki kawasan kandang. Selain itu, jangan lupa memberikan pestisida pada pagar supaya tidak timbul parasit nantinya.
3. Memilih Indukan Ayam Kampung
Memilih indukan ayam kampung menjadi aspek penting yang harus Anda perhatikan karena ini menentukan hasil akhir pada ayam. Pastikan indukan tersebut memiliki beberapa ciri khusus. Indukan jantan mempunyai suara kokokan yang keras, bulu mengkilap, tidak cacat, aktif bergerak, sehat, dan cukup agresif.
Sedangkan indukan betina harus memiliki ukuran tubuh yang besar, warna menarik, siap dikawinkan, aktif bergerak, tidak cacat, dan juga sehat. Anda bisa mengisi 5 betina serta 1 jantan dalam satu kandang. Kemudian, pastikan proses kawin tersebut supaya sangat betina bisa bertelur dengan lancar.
4. Melakukan Proses Pengawinan Indukan
Pada tahap pengawinan indukan ini, Anda harus memperhatikan dengan baik kedua indukan, yakni jantan dan betina. Peternak dapat melepas indukan di kandang, lalu biarkan keduanya beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Kemudian, berilah tambahan pakan untuk menunjang kebutuhannya.
Sedangkan proses kawin tersebut terjadi secara alamiah, jadi Anda tidak dapat mempercepat siklusnya. Setelah selesai melakukan pengawinan, peternak tetap perlu memberikan pakan secara rutin, sebanyak 3 kali dalam sehari, pakannya berupa kombinasi pelet dan jagung giling.
5. Melaksanakan Proses Penetasan Telur
Berikutnya, setelah indukan betina bertelur dan menghasilkan kurang lebih 5 sampai 15 telur, Anda perlu melanjutkan tahap penetasan telur. Peternak dapat menggunakan dua metode, yakni buatan atau manual. Pada metode buatan, membutuhkan 14 hingga 20 hari sampai telur menetas.
Caranya yakni dengan menyiapkan kotak penetasan, lalu beri lampu berdaya 10 watt, dan letakkan telur di bawah lampu, lalu menunggu telur hingga menetas. Sedangkan manual biasanya lebih lama, yakni sekitar 25 sampai 35 hari. Meskipun begitu, metode manual lebih menguntungkan dalam hal ini.
6. Melakukan Pemeliharaan Anakan Ayam Kampung
Memelihara anakan ayam kampung yang sudah menetas menjadi hal wajib yang harus Anda lakukan untuk menunjang pertumbuhannya. Pemeliharaan ini harus terlaksana secara intensif, mengingat pada fase ini ayam sangat sensitif dan mudah mengalami yang namanya kematian.
Anda harus memberikan pakan secara khusus, berupa jagung giling dengan tekstur yang halus dan jangan lupa memberi minum juga. Pakan tersebut bisa peternak berikan sampai anakan ayam memasuki usia 2 bulan. Jika sudah melewati tahapan itu, pindahkanlah ayam kampung ke kandang dewasa.
7. Menjual Hasil Usaha Ternak Ayam Kampung
Setelah melalui berbagai tahapan yang menyulitkan, langkah selanjutnya adalah memetik hasil dari semua proses tersebut, yakni menjual ayam kampung. Ayam kampung bisa Anda jual saat sudah memasuki usia 1 sampai 3 bulan. Namun, tidak hanya itu saja patokan yang harus peternak perhatikan.
Anda juga perlu memperhatikan bobot dari ayam kampung, apakah sudah sesuai dengan permintaan pasar atau tidak. Biasanya, bobot yang ideal bagi ayam kampung adalah 1 sampai 2 kg. Jadi, jika ayam tidak memenuhi syarat tersebut, maka penjualan harus peternak tunda terlebih dahulu.
Cara Menjalankan Usaha Ternak Ayam Petelur
Telur ayam juga banyak masyarakat konsumsi selain dagingnya. Oleh karena itu, menjalankan usaha ternak ayam petelur ini juga bisa Anda manfaatkan dengan baik sebagai usaha sampingan untuk menambah pemasukan setiap bulannya. Berikut langkah lengkap menjalankannya dengan mudah!
1. Memilih Lokasi Kandang Usaha Ternak Ayam Potong
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan tentunya memilih lokasi kandang yang sesuai. Mengingat ayam ini memiliki bau yang tidak sedap dan mudah mengalami stress. Untuk menghindari masalah dengan orang lain karena bau kotorannya, pilihlah lokasi yang jauh dari pemukiman masyarakat.
Selain itu, cara ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya stress pada ayam karena lingkungan tidak terlalu berisik. Namun, pastikan Anda tetap bisa melakukan pengawasan dan pemantauan secara intensif guna mendukung pertumbuhan ayam petelur supaya tidak kekurangan suatu apapun.
2. Memilih Jenis Ayam Petelur
Ada dua jenis ayam petelur yang harus Anda pilih sebelum menjalankan bisnis ini, seperti ayam petelur hibrida, hamburg, ayam petelur putih, ancona, ross brown, dan juga sussex. Pemilihan tersebut harus menyesuaikan dengan kualitas dari ayam, apakah mampu mendukung berjalannya bisnis atau tidak.
3. Memilih Bibit Ayam Petelur
Jika Anda ingin menghasilkan telur yang berkualitas, maka perlu memilih bibit ayam petelur yang bagus. Dengan begitu, mudah dalam meraup untung karena telurnya memiliki kualitas tinggi. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, peternak dapat menggunakan dua cara mendapatkan bibit ayam.
Pertama, dengan cara menetaskan sendiri atau membeli langsung dari distributor. Adapun beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memilih bibit ayam petelur yang bagus, seperti badan ayam ideal, bibit harus sehat, tidak cacat, memiliki nafsu makan yang tinggi, bulu ayam mengkilap, dan berasal dari indukan berkualitas.
4. Memberi Pakan Ayam
Untuk menunjang pertumbuhan ayam petelur, maka Anda harus memperhatikan pemberian pakannya. Dengan begitu, mudah bagi ayam menghasilkan telur yang bergizi, sehat, dan tentunya berkualitas. Dalam hal ini, ada dua fase yang harus peternak lakukan, yakni fase starter juga fase finishing.
Fase starter pada empat minggu awal, sedangkan fase finishing di minggu kelima hingga keenam. Jenis pakan yang bisa Anda sediakan, seperti sentrat, tepung ikan, bungkil kedelai, dan jagung. Peternak dapat mencampur pakan tersebut sesuai dengan takarannya. Selain itu, beri juga obat anti stress.
5. Menjaga Kebersihan Pada Kandang
Untuk meminimalisir terjadinya stress pada ayam, Anda juga perlu memperhatikan tempat tinggalnya agar tetap bersih. Selain itu, kebersihan kandang akan menurunkan risiko adanya serangan penyakit yang nantinya membahayakan serta mampu menghambat pertumbuhan dari ayam petelur.
Tidak hanya itu, kebersihan kandang juga membantu Anda menghilangkan hambatan pada ayam, seperti stress, penyakit, serta kerugian yang mungkin ada pada saat menjalankan usaha. Cara menjaga kebersihan harus terlaksana setiap hari dan membangun kandang di atas kolam agar kotoran jatuh ke bawah, sehingga mudah membersihkannya.
6. Memberikan Vaksinasi
Langkah berikutnya yakni dengan memberikan vaksin pada ayam untuk menjaga kualitas telur yang dihasilkan nantinya. Selain itu, vaksin juga berguna bagi ayam petelur. Ini berfungsi sebagai tambahan pakan guna menjaga kesehatannya serta menambah nutrisi sesuai kebutuhan pada tubuhnya.
Dalam hal ini, jika peternak melihat ada ayam yang sakit, maka segera pindahkan ayam itu ke tempat lain agar penyakitnya tidak menular. Kemudian, berikanlah perawatan secara intensif agar ayam bisa pulih kembali. Dengan begitu, besar kemungkinan bagi Anda meminimalisir terjadinya risiko kerugian.
7. Memperhatikan Panen Ayam
Setelah melalui tahapan dan proses yang cukup banyak, di tahap ini Anda bisa meraup hasil dari kerja keras tersebut. Langkah berikutnya yang perlu peternak lakukan adalah memanen telur dari ayam petelur. Panen ini bisa dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali dalam sehari, tepatnya di pagi, siang, dan malam hari.
Meskipun begitu, Anda perlu melakukan quality control agar telur-telur yang siap panen memenuhi ketentuan pasar dan dapat memperoleh penjualan yang maksimal. Berikut cara melakukan hal tersebut, yakni telur harus berbentuk oval, tidak terlalu kecil, kulitnya tipis, dan tenggelam di air melalui percobaan.
8. Menjalin Kerja Sama
Untuk memudahkan Anda mendistribusikan hasil panen ayam petelur tersebut, maka harus menjalin kerja sama dengan beberapa produsen. Peternak dapat menjual telur ke rumah penduduk, toko kelontong, distributor, tengkulak, restoran, supermarket, industri olahan pangan, dan lain sebagainya.
Untuk bisa menjalin kerja sama tersebut tentunya tidak mudah. Oleh karena itu, Anda harus bisa memikirkan strategi marketing secara tepat agar hasil panen dapat terjual dengan cepat nantinya. Selain itu, gunakanlah teknologi digital yang ada saat ini, seperti sosial media, website, toko online, dan lainnya.
Itu tadi informasi mengenai cara menjalankan usaha ternak ayam potong, kampung, dan petelur bagi pemula. Sekarang, tidak perlu lagi bingung jika ingin menjadikan bisnis ini sebagai usaha sampingan untuk menambah pemasukan setiap harinya. Ketahui secara detail langkah langkah lengkap di atas.