37+ Peluang Besar Menjalankan Usaha Jagung

Usaha Jagung

Jagung menjadi salah satu tanaman komoditi yang ada di Indonesia. Biji-bijian ini memiliki banyak manfaat yang di berbagai aspek, jadi tak heran jika eksistensi usaha jagung cukup populer saat ini. Tentu hal ini bisa menjadi peluang besar bagi mereka yang hendak terjun ke bidang bisnis pertanian.

Baca juga : Usaha Udang Windu

Cara Menjalankan Usaha Jagung

Cara Menjalankan Usaha Jagung

Jika Anda berminat untuk terjun ke bidang pertanian yang berfokus pada penanaman jagung, maka perlu mengetahui apa saja tahapan-tahapan yang akan membantu mensukseskan kegiatan bisnis tersebut. Oleh karena itu, di bawah ini sudah tersedia beberapa informasi lengkap mengenai hal tersebut!

1. Menyusun Rencana Menjalankan Usaha Jagung

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk melancarkan berjalannya kegiatan usaha tersebut adalah dengan menyusun rencana. Tujuannya yakni supaya semua kegiatan yang ada di dalamnya lebih terfokus pada satu target saja. Dengan begitu, lebih mudah bagi pebisnis meraih kesuksesan nantinya.

Adapun beberapa aspek yang perlu Anda cantumkan dalam rencana ini, mulai dari penyediaan modal, target pasar, strategi pemasaran, kemungkinan hambatan, solusi, pengolahan jagung, pendistribusian, dan lain sebagainya. Semua harus dirinci dengan tepat serta akurat agar nanti tidak terjadi kendala.

2. Memilih Lahan Tanam Jagung

Pemilihan lahan untuk menanam jagung juga menjadi faktor penting yang akan membantu Anda menentukan hasil panen jagung di akhir nantinya. Sebenarnya, tidak perlu bingung memilih lokasi budidaya tersebut, karena jagung tidak membutuhkan banyak air dan bisa tumbuh di berbagai kondisi.

Selain itu, Anda juga lebih mudah memilih lokasi dataran rendah atau tinggi. Tentunya keuntungan ini memberi kemudahan bagi para petani untuk menjalankan kegiatan bisnis tersebut kedepannya. Ketinggian lokasi yang ideal untuk menanam jagung yakni sekitar 1.500 – 1.900 mdpl.

3. Memilih Benih

Langkah berikutnya yakni memilih benih yang menjadi tahap paling penting untuk Anda menjalankan kegiatan bisnis jagung tersebut. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi para pebisnis memilih bibit yang unggul dan berkualitas karena itu dapat menentukan proses pertumbuhannya agar lebih optimal.

Untuk bisa memilih benih yang berkualitas, Anda perlu melakukan survei toko pertanian terlebih dahulu. Pastikan toko tersebut sudah terpercaya dan memiliki citra yang bagus di mata masyarakat. Selain itu, petani juga harus jeli dalam memilih benih yang bagus supaya nanti tidak merugi setelah memasuki masa panen.

4. Menentukan Waktu Tanam Jagung yang Tepat

Tidak boleh sembarangan saat menanam jagung. Anda harus menentukan waktu tanam yang sesuai untuk bisa menghasilkan panen melimpah nantinya. Hal ini terjadi karena pemilihan waktu penanaman tersebut dapat menentukan keberhasilan masa panen lebih tinggi, sehingga mampu memberi keuntungan besar kepada petani.

Sebaiknya, petani menanam jagung saat sudah memasuki akhir dari musim penghujan, tepatnya di bulan Mei sampai Juni. Apalagi di tahap penanaman benih, jagung masih membutuhkan air namun tidak terlalu banyak. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui waktu tanam yang tepat sebelum memulai bisnis ini.

5. Mengolah Lahan Tanam

Tahap berikutnya yakni pengolahan lahan tanam yang mencakup beberapa tahapan. Pengelolaan lahan tersebut bertujuan agar media tanam lebih maksimal dalam menyiapkan segala nutrisi yang jagung butuhkan untuk mendukung masa pertumbuhannya.

Ada lima tahap yang harus petani lakukan untuk memaksimalkan proses pengolahan lahan tersebut. Dengan begitu, kegiatan budidaya jagung pun akan siap dilaksanakan tanpa memunculkan hambatan yang mungkin terjadi nantinya. Untuk penjelasan lengkap mengenai informasi tersebut, akan dijelaskan di poin berbeda.

6. Melakukan Proses Penanaman

Setelah lahan siap dan sudah melalui proses pengolahan secara tepat, langkah selanjutnya adalah melakukan tahap penanaman. Penanaman jagung di akhir musim kemarau bertujuan agar Anda tidak perlu menyiapkan terlalu banyak air serta hal tersebut akan membantu menghemat dana.

Pada tahap penanamannya, Anda bisa memasukkan 1 hingga 2 biji jagung di setiap lubang tanam. Setelah itu, tambahkan kompos sebagai penutup pada lubang dengan takaran secukupnya. Kemudian, siram lubang tanam tadi, jangan sampai menggenang. Tujuannya hanya agar tanah tetap lembab.

7. Melakukan Penyulaman

Untuk mensukseskan berjalannya usaha jagung, Anda juga perlu melakukan pengecekan secara rutin terutama setelah jagung berumur 1 minggu setelah masa penanaman sebelumnya. Pemeliharaan pertama yang perlu petani lakukan adalah penyulaman.

Penyulaman sendiri merupakan cara di mana petani melakukan pengecekan terhadap biji-biji jagung setelah satu minggu penanaman. Jika ada lubang yang gagal membuat benih tumbuh, maka Anda harus segera menggantinya dengan benih baru. Dengan ini, masa panen dari jagung pun bisa serentak.

8. Penyiangan

Tahap pemeliharaan selanjutnya adalah penyiangan. Meskipun Anda tidak menanam jagung di sembarang tempat, namun tidak dapat dipungkiri jika lahan tersebut juga bisa ditumbuhi berbagai tanaman liar yang dapat menghambat pertumbuhan jagung karena tanaman itu merebut nutrisi yang ada di dalam tanah.

Oleh karena itu, penting bagi petani untuk melakukan pemantauan di sekitar tanaman jagung. Apabila ada gulma atau tanaman liar yang tumbuh, segera cabut agar tidak terlalu lama menghambat pertumbuhan jagung. Biasanya, tahap ini bisa Anda lakukan saat tanaman sudah memasuki usia 2 minggu.

9. Penyiraman

Penyiraman juga menjadi aspek penting yang harus Anda berikan pada jagung untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Seringkali, petani melupakan tahap ini karena berpikir kalau jagung menjadi salah satu tanaman yang tidak membutuhkan terlalu banyak air. Padahal, air sangatlah berperan besar.

Dengan menyiram lahan tanam jagung, Anda bisa menjaga tanah agar terus lembab. Penyiraman sangat diperlukan jika sudah memasuki musim kemarau di mana jagung kesulitan mendapatkan air dari dalam tanah. Pemberian air secara tepat akan menghindari terjadinya kekeringan pada tanaman yang menyebabkan kematian.

10. Pemupukan

Tahap pemeliharaan berikutnya yang tidak boleh petani lewatkan adalah pemupukan yang bisa Anda lakukan saat jagung memasuki usia 2 bulan. Proses ini sangat penting dalam membantu memberikan nutrisi tambahan untuk mendukung pertumbuhan jagung agar lebih lancar dan sesuai rencana.

Anda dapat menggunakan pupuk organik maupun anorganik sesuai kebutuhan jagung. Namun, sebaiknya menggunakan pupuk alami agar hasil panen lebih aman dan juga sehat. Selain itu, penting juga bagi petani untuk melakukan pengendalian terhadap hama dengan cara menyemprotkan pestisida dengan dosis yang sesuai.

11. Masa Panen

Setelah melakukan berbagai tahapan panjang dalam menjalankan usaha jagung, saatnya Anda memanen hasil jerih payah tersebut. Panen jagung dapat petani lakukan saat tanaman sudah memasuki umur 65 sampai 75 hari yakni sekitar 2 bulan lebih. Kemudian, pilih teknik memanen secara tepat.

Ada beberapa teknik yang bisa Anda gunakan untuk memetik jagung yang sudah siap panen, salah satunya yang paling populer adalah memutar bagian tongkol jagung hingga terpisah dengan batangnya. Supaya pemilihan jagung tepat, lihatnya titik hitam yang ada di bagian ujung jagung.

12. Memasarkan Jagung

Langkah selanjutnya adalah memasarkan jagung. Pada tahap ini, Anda dapat menentukan seberapa banyak keuntungan yang akan dihasilkan dari menjalankan usaha jagung tersebut. Untuk memaksimalkan pendapatan, cobalah gunakan strategi marketing yang tepat pada bisnis.

Anda dapat memanfaatkan keberadaan teknologi digital yang akan membantu memperluas pasar dan memudahkan bisnis menjalin kerjasama dengan pengusaha lain. Caranya yakni dengan menggunakan media promosi yang mampu menarik minat masyarakat, seperti situs web, sosial media, dan online shop.

Pengolahan Lahan Usaha Jagung

Pengolahan Lahan Usaha Jagung

Seperti yang sudah Anda ketahui, ada beberapa tahapan yang perlu petani lakukan dalam mengolah lahan budidaya jagung. Di bawah ini akan dijelaskan secara detail setiap langkah-langkah tersebut agar lebih mudah nantinya dalam mengaplikasikannya. Berikut ulasan lengkapnya!

1. Olah Lahan Pertama

Pengolahan lahan yang pertama yakni dengan cara melakukan penggemburan tanah yang akan Anda jadikan sebagai area menanam jagung. Tujuan dari penggemburan ini adalah untuk memudahkan penanaman benih jagung dan memberikan asupan oksigen yang cukup supaya tanaman bisa tumbuh maksimal.

Proses ini bisa dilakukan dengan cara mencangkul lahan. Penggunaan cangkul dapat berfungsi dengan baik apabila lahan tidak terlalu luas. Beda halnya jika lahan tersebut luas, Anda dapat menggunakan traktor agar lebih mudah dan dapat menghemat waktu pengolahan tersebut.

2. Olah Lahan Kedua dan Ketiga

Memasuki tahapan kedua dan ketiga yakni penyiangan rumput serta membersihkan area atau lokasi tanam. Tujuannya adalah agar tidak ada tanaman liar atau gulma yang memperebutkan juga menghambat pertumbuhan jagung nantinya. Apalagi gulma tersebut juga akan memakan nutrisi yang ada di tanah.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan pengecekan terhadap kadar keasaman tanah yang akan Anda jadikan sebagai lahan untuk menanam jagung. pH yang sesuai bagi tanaman palawija satu ini adalah 5. Jika berlebihan, bisa menggunakan kapur dolomit supaya kadar asamnya kembali normal.

3. Olah Lahan Keempat

Langkah pengolahan lahan selanjutnya yakni menambah atau memperkaya kandungan unsur hara yang ada di dalam tanah dengan cara menambahkan pupuk kandang maupun organik, berupa bokashi. Dengan begitu, nutrisi yang jagung butuhkan untuk pertumbuhannya dapat terpenuhi secara baik.

Selain itu, gunakanlah pupuk yang mengandung nutrisi untuk memenuhi kebutuhan jagung dengan baik. Jika hal tersebut Anda penuhi, maka pertumbuhan jagung akan berjalan optimal dan mampu menghasilkan panen berkualitas, bagus, dan juga sehat.

4. Olah Lahan Kelima

Gunakanlah lahan tanam yang sudah dipakai untuk sawah atau pertanian jagung. Mengapa demikian? Karena bekas lahan tersebut ternyata berdampak sangat bagi untuk mendukung pertumbuhan jagung selama proses budidaya berlangsung.

Jadi, tak heran jika banyak petani menggunakan lokasi bekas padi tersebut untuk memulai usaha jagung. Meskipun begitu, Anda tidak boleh lupa memberikan drainase secara tepat pada area tanam tersebut agar lahan tidak terlalu basah atau tergenang air, karena khawatir nantinya akan membuat tanaman busuk.

5. Olah Lahan Keenam

Langkah selanjutnya yakni membuat lubang tanam untuk menanam benih jagung dengan kedalaman yang sesuai, yakni sekitar 5 cm. Setelah itu, atur jarak setiap lubang tanam di bedengan agar pertumbuhan jagung bisa terlaksana secara optimal dan menghindari adanya perebutan nutrisi.

Jarak yang ideal antar lubang tanam jagung yakni antara 50 cm hingga 70 cm. Dengan jarak tersebut, Anda dapat menyesuaikan kebutuhan jagung dengan tepat. Selain itu, cara ini bisa membantu mendukung hasil panen lebih berkualitas karena nutrisi tanaman terpenuhi secara baik.

Analisis Pendapatan Usaha Jagung

Analisis Pendapatan Usaha Jagung

Langkah berikutnya yang tak kalah penting jika Anda menjalankan sebuah kegiatan usaha adalah melakukan analisa terhadap pendapatan atau keuntungannya. Tujuannya yakni melakukan identifikasi apakah bisnis tersebut memberi untung atau sebaliknya. Berikut detail perhitungan tersebut!

Luas kebutuhan lahan 200 m persegi

Jumlah tanam jagung 650 pohon

Panen pertama terjadi saat sudah memasuki usia 120 hari setelah masa penanaman

Waktu panen rendah 1x per tahun (tinggi 3x per tahun), menyesuaikan jumlah jagung di pasaran

Harga jual rendah jagung Rp4.000/kg

Harga jual tinggi jagung Rp10.000/kg.

1. Biaya Produksi Usaha Jagung

Selanjutnya, penghitungan berkaitan dengan biaya produksi selama menjalankan usaha jagung. Biaya produksi ini meliputi bibit, mulsa plastik, dolomit, NPK, sewa lahan, pupuk kandang, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan. Untuk akumulasi dana atau total biayanya sekitar Rp300.000.

Berikutnya, biaya tenaga kerja yang meliputi penanaman, pembedengan, penyaluran air, dan lain-lain. Total biaya yang harus petani keluarkan sekitar Rp200.000. Kemudian, jumlah biaya produksi dan tenaga kerja tadi, hasilnya adalah Rp500.000.

Setelah itu, hitung penghasilan setiap kali panen dan untung bersih nya. Nantinya, Anda akan menemukan hasil akhir dari pendapatan menjalankan bisnis tersebut. Jika terjadi kerugian, segera lakukan evaluasi untuk menemukan kekurangan dalam rencana yang sudah Anda buat sebelumnya.

Keuntungan dan Kerugian Menjalankan Usaha Jagung

Keuntungan dan Kerugian Menjalankan Usaha Jagung

Setiap menjalankan usaha pasti ada keuntungan dan juga kerugian yang akan menyertai. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang wajar. Sebagai pebisnis, Anda harus bisa menangani masalah tersebut dengan tepat serta mampu menemukan strategi jitu mengatasinya. Berikut detail informasi tersebut!

1. Keuntungan Menjalankan Usaha Jagung

Jagung menjadi salah satu tanaman yang banyak masyarakat butuhkan untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan nutrisi di dalam tubuhnya. Selain itu, sayuran ini juga bisa diolah menjadi berbagai jenis olahan lezat yang menggugah selera, sehingga tak heran jika permintaan di pasaran pun tinggi.

Selain itu, menjalankan usaha jagung juga memberikan keuntungan yang melimpah kepada pelakunya. Pertama, kebutuhan pangan keluarga dapat terpenuhi dengan baik, sehingga mampu menghemat pengeluaran jagung setiap bulannya. Kedua, bisnis tidak pernah mati selama permintaan masih ada.

Selanjutnya, menambah penghasilan setiap bulan dan menjadi usaha sampingan tanpa harus melakukan pengecekan setiap harinya. Selain itu, Anda juga bisa meningkatkan nilai jualnya dengan cara mengolah hasil panen menjadi berbagai produk olahan kekinian yang tentunya cocok di lidah orang Indonesia.

2. Kerugian Menjalankan Usaha Jagung

Selain memberikan keuntungan, menjalankan bisnis jagung ini juga ada kerugiannya. Mungkin bukan kerugian, lebih tepatnya adalah risiko yang harus petani hadapi. Pertama, usia panen yang cukup lama kurang lebih sekitar 4 bulan atau 120 hari setelah memasuki proses penanaman.

Kedua, setelah melalui masa panen, jagung harus segera diolah atau disimpan di tempat yang tepat agar tidak cepat mengalami pembusukan, terutama jenis jagung sayuran. Beda halnya jika Anda membudidayakan jagung kering untuk pakan ternak. Tidak perlu khawatir mengenai hal tersebut.

Selanjutnya, harga jual jagung seringkali mengalami perubahan, bisa sangat tinggi dan rendah. Terutama jika Anda melakukan panen pada saat panen raya, di mana keberadaan jagung di pasar sangat banyak. Selain itu, pohon jagung hanya bisa dipanen sekali, lalu mati setelahnya. Jadi petani tidak bisa melakukan panen lebih dari satu kali.

Itu tadi informasi berkaitan dengan peluang besar menjalankan usaha jagung bagi masyarakat yang ingin terjun ke bidang pertanian. Perlu Anda ketahui, supaya bisnis berjalan lancar, maka temukan solusi dan strategi secara tepat untuk mengatasi segala hambatan yang ada agar mencegah terjadinya kerugian.