Peluang Usaha Sawi yang Bisa Membawa Keuntungan

Usaha Sawi

Sawi merupakan salah satu jenis sayuran hijau yang banyak digunakan dalam berbagai kuliner khas nusantara yang sangat lezat dan tentunya bergizi. Dalam hal ini, potensi serta peluang usaha sawi semakin meningkat juga memberi keuntungan berlipat kepada para petani yang menjalankannya.

Keuntungan Menjalankan Usaha Sawi

Keuntungan Menjalankan Usaha Sawi

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pasti akan ada keuntungan yang bisa pelakunya raih, sama halnya saat sedang berbisnis sawi. Petani dapat memperoleh benefit tersendiri dari bisnis tersebut apabila menjalankannya dengan sungguh-sungguh dan rencana yang matang. Berikut keuntungan yang bisa diperoleh!

Baca juga : Usaha Budidaya Bayam

1. Omset Berlimpah

Keuntungan pertama yang bisa petani dapatkan dari menjalankan bisnis ini adalah mendapatkan omset yang berlimpah. Apalagi harga sawi yang bervariasi sesuai dengan perkembangan pasar mampu memberi laba yang lumayan kepada para pemula yang bergerak di bidang ini.

Harga sawi di pasaran sekitar Rp8.000 hingga Rp14.000 per kg nya. Ada jenis sawi yang tergolong mahal harga jualnya, seperti sawi jepun. Sedangkan untuk sawi hijau, harganya relatif lebih rendah dan proses pertumbuhannya lebih cepat. Dalam satu hari, petani bisa menghasilkan Rp280.000.

2. Dapat Memperoleh Benih Sendiri

Untuk mendapatkan benih berkualitas dari sayuran ini, Anda tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang membelinya, karena benih tersebut bisa didapatkan sendiri. Petani dapat memanfaatkan penggunaan sayuran ini di kehidupan sehari-hari lalu mengumpulkan benihnya dan menyemainya.

Sedangkan jika tidak punya stok benih sendiri, maka bisa melakukan pembelian di kios pertanian dengan harga yang tentunya sangat murah. Sebelum itu, pastikan terlebih dahulu Anda mengetahui ciri-ciri benih berkualitas agar hasil akhir atau panennya bisa lebih jelas.

3. Pemeliharaan Tidak Terlalu Rumit

Dibandingkan dengan sayuran lain, sawi mudah dalam proses pemeliharaannya. Anda hanya perlu beberapa pengetahuan mendasar mengenai budidaya tanaman saja. Aspek paling penting untuk menjaga dan mendukung proses pertumbuhannya adalah pemberian airnya.

Pastikan pemberian air dilakukan secara berkala dengan frekuensi yang sesuai. Jika memasuki musim penghujan, kurangi intensitas penyiraman. Adapun tips lain yang harus Anda lakukan untuk menjaga kondisi sayuran hijau ini, yakni dengan melakukan penyiangan guna menghilangkan sawi yang rusak.

4. Usaha Sawi Mampu Menghasilkan Keuntungan Berkali-kali Lipat

Dalam menjalankan bisnis, pasti Anda ingin mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari biasanya. Tenang saja, dengan menjalankan usaha sawi ini, petani bisa mendapat laba lebih. Caranya yakni dengan memotong sawi menggunakan pemotong khusus saat sudah memasuki masa panen.

Dengan cara ini, Anda bisa menunggu pertumbuhan sawi selanjutnya yang dapat memberikan keuntungan panen berkali lipat tanpa harus mengulang proses penanaman dari awal. Selain itu, tidak perlu lagi repot-repot mengeluarkan biaya pembelian benih, sehingga petani bisa menekan pengeluaran.

5. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Keluarga

Sawi menjadi salah satu sayuran hijau yang mengandung banyak nutrisi baik bagi tubuh. Tak heran jika bahan makanan ini seringkali digunakan dalam berbagai olahan untuk membantu memenuhi kebutuhan tersebut. Anda juga bisa memberikan hasil panen ini kepada keluarga.

Sayuran yang biasanya ditanam sendiri lebih terjamin keamanannya karena Anda tahu semua proses sebelum masa panen tersebut. Oleh karena itu, sekarang tidak perlu lagi khawatir mengenai kebutuhan nutrisi yang terkandung di dalam sayuran hijau ini dan dibutuhkan oleh seluruh anggota keluarga.

6. Menghemat Pengeluaran

Pengeluaran setiap bulan bahkan per hari pasti akan Anda butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga. Jika menjalankan usaha sawi ini, petani tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli sayuran tersebut di pasar karena bisa mengambilnya di lahan budidaya.

Tentu ini membawa keuntungan tersendiri untuk membantu Anda menghemat dan menekan biaya pengeluaran setiap hari bahkan bulan. Dengan begitu, uang yang terpakai dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih penting, seperti memperluas lahan budidaya.

7. Target Pasar Usaha Sawi Luas

Seperti yang sudah Anda ketahui, penggunaan sawi banyak ada di olahan kuliner dan masakan sehari-hari. Dari sini, bisa diambil kesimpulan bahwa produsen yang membutuhkan bahan masakan ini pun beragam, ada yang dari pengusaha kuliner, distributor, produsen, serta lainnya.

Dengan begitu, sudah bisa Anda pastikan bahwa target pasar usaha sawi ini begitu luas. Tentu secara tidak langsung dapat memberi keuntungan besar kepada pelaku usaha yang menjalaninya karena tidak perlu bingung mencari target pasar yang cocok. Lalu, jalinlah kerja sama antara kedua belah pihak agar timbul kepercayaan satu sama lain.

Risiko Kerugian Pada Usaha Sawi

Risiko Kerugian Pada Usaha Sawi

Disamping keuntungan, pasti akan ada kerugian. Hal ini tentu sangat wajar ketika sedang menjalankan bisnis. Namun, jangan sampai hal itu bisa membuat Anda terpuruk, sehingga sulit melangkah maju untuk melakukan pembenahan. Oleh karena itu, supaya dapat memikirkan solusinya, simak risiko yang mungkin saja ada saat berbisnis sawi.

1. Serangan Hama

Serangan hama adalah sesuatu yang sangat familiar ketika Anda menjalankan budidaya tanaman terutama sayur. Salah satu jenis organisme pengganggu yang banyak menyerang sawi adalah ulat. Biasanya, jenis sawi yang sering dirusak adalah sawi putih, lalu timbul bercak-bercak pada daun.

Ini akan membuat daun sawi putih terlihat tidak segar lagi dan nantinya juga bisa berdampak pada nilai jual sawi di pasaran yang pastinya lebih rendah dari biasanya. Penanganan mengenai masalah ini yakni dengan prevathon. Petani dapat mengatasi masalah serangan hama tersebut menggunakan cara ini.

2. Permasalahan Pucuk

Risiko berikutnya berkaitan dengan permasalah pucuk. Ciri dari masalah ini adalah tidak timbulnya daun-daun baru di bagian pucuknya yang bisa mengakibatkan sawi tidak tumbuh subur. Umumnya, masalah ini timbul saat sudah memasuki musim penghujan, sehingga mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.

Cara menanganinya yakni menggunakan imbung, namun pastikan prosedur atau tata caranya benar untuk menghindari kegagalan kedua dalam mengatasi masalah tersebut. Adapun alternatif lain yang bisa petani lakukan, yakni dengan mencabut tanaman dan menggantinya dengan benih baru.

3. Akar Lobak

Apa itu permasalah akar lobak pada sawi? Akar lobak sendiri memiliki ciri khas yang mudah sekali petani identifikasikan. Di mana akar pada sawi terlihat bengkak dan tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menyerap unsur hara yang ada di tanah. Ini dapat menyebabkan sawi berwarna kuning hingga coklat.

Sebagian petani belum mengetahui secara pasti penyebab dari masalah tersebut. Oleh karena itu, petani harus lebih teliti lagi dalam menjaga dan merawat tanaman budidayanya. Perhatikan juga intensitas penyiraman agar tidak berlebihan karena khawatir nantinya dapat membuat sawi membusuk.

Jenis Sawi yang Banyak Petani Budidayakan

Jenis Sawi yang Banyak Petani Budidayakan

Sebelum menjalankan bisnis ini, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis sawi yang banyak petani budidayakan agar bisa menentukan pilihan nantinya. Di bawah ini ada 4 jenis sawi yang akan dijelaskan secara detail untuk memberi informasi secara akurat kepada pembaca. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Sawi Jepun

Jenis pertama ada sawi jepun atau sering masyarakat kenal dengan sebutan pakcoy. Ukurannya lebih kecil dan bervolume daripada jenis lainnya dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena tidak terlalu pahit. Biasanya, sayuran ini digunakan dalam beberapa hidangan, seperti mie ayam, sup, serta lainnya.

Petani juga bisa membedakannya dengan mudah melalui ciri-cirinya, seperti pangkal daun mengkerut ke bawah dan batangnya berwarna putih. Sedangkan untuk penanamannya, sawi jenis ini hanya mampu ditanam di wilayah tertentu. Jadi, sebelum melakukan penanaman, pastikan lokasi Anda proper.

2. Sawi Pahit

Bagi Anda yang suka menyantap hidangan dengan cita rasa sedikit pahit, mungkin cocok menanam jenis satu ini. Meskipun pahit, peminat dari sawi ini sangat banyak bahkan selalu laris di pasaran. Sedangkan untuk pembudidayaannya tergolong mudah, sehingga cocok bagi pemula yang baru terjun di bidang ini.

Selain itu, Anda juga tidak perlu memperhatikan lokasi tanam dan kondisi lingkungan di sekitar budidaya, karena jenis sawi ini bisa petani tanam di berbagai tempat. Jadi, tidak perlu lagi membeli lahan khusus untuk memulai budidaya sayuran hijau kaya nutrisi serta lezat ini.

3. Sawi Hijau

Jenis berikutnya adalah sawi hijau. Sesuai dengan namanya, sawi ini memiliki warna hijau tua yang cukup terang dan terlihat segar. Sedangkan bagian batangnya ramping serta panjang. Eksistensinya juga sangat populer di kalangan masyarakat, karena cita rasa khasnya mampu memberi keunikan tersendiri pada masakan.

Untuk rasanya sendiri tergolong pahit namun tidak terlalu, sehingga cocok menjadi salah satu bahan campuran pada makanan nusantara. Sebelum menanam sawi jenis ini, pastikan lingkungan di sekitar Anda memiliki suhu yang normal agar dapat mendukung pertumbuhannya supaya lebih optimal.

4. Sawi Putih

Sesuai dengan namanya, sawi putih memiliki ciri khas tersendiri dan mudah bagi semua orang membedakannya. Sawi ini mempunyai warna putih di seluruh bagiannya, baik daun hingga batangnya. Ukuran batangnya sendiri lebih pendek daripada sawi hijau dengan volume yang sangat rapat.

Anda bisa membudidayakannya di daerah dataran tinggi atau rendah. Jenis sawi ini juga banyak memiliki peminat karena memiliki cita rasa yang tidak terlalu pahit. Tidak hanya itu, seringkali sawi putih dijadikan sebagai salah satu bahan masakan kekinian yang mampu menarik minat berbagai kalangan saat ini.

Rancangan Modal Untuk Usaha Sawi

Rancangan Modal

Supaya bisnis berjalan sukses dan sesuai keinginan, maka harus merancang terlebih dahulu modal yang nantinya akan Anda gunakan. Di bawah ini telah tertulis beberapa aspek yang harus petani perhatikan sebelum menjalankan usaha sawi ini. Berikut informasi dan penjelasannya secara lengkap!

1. Biaya Peralatan Usaha Sawi

Sebelum memulai bisnis sawi, petani perlu mempersiapkan segala perlengkapan yang akan mereka butuhkan untuk menunjang berjalannya kegiatan usaha tersebut. Berikut perhitungan secara jelas dan lengkapnya!

Bibit sawi = Rp200.000

Cangkul dan sekop = Rp150.000

Gerobak dorong = Rp300.000

Mesin semprot = Rp200.000

Pembukaan kebun sawi = Rp2.700.000

Selang air dan gunting = Rp100.000

Timba dan terpal = Rp100.000

Total keseluruhan biaya peralatan adalah Rp3.750.000

2. Biaya Operasional Usaha Sawi

Selanjutnya berkaitan dengan biaya operasional yang harus Anda keluarkan per bulan selama menjalankan usaha sawi ini. Untuk perhitungan secara jelasnya, simak ulasan lengkap di bawah ini!

Pupuk organik = Rp300.000

Pupuk kimia = Rp600.000

Pestisida organik = Rp500.000

Biaya distribusi = Rp1.000.000

Total keseluruhan kemungkinan biaya operasional adalah Rp2.400.000. Sedangkan total modal awal yang Anda butuhkan adalah Rp3.750.000 + Rp2.400.000 = Rp6.150.000 untuk bisa membuka usaha sawi ini.

Tips Menjalankan Budidaya Sawi

Tips Menjalankan Budidaya

Supaya kegiatan usaha budidaya tanaman sawi berjalan sesuai keinginan dan rencana, pastinya Anda membutuhkan tips dalam menjalankannya. Penting bagi petani supaya memiliki sistem pembudidayaan yang baik, meskipun sebagai seorang pemula. Berikut informasi mengenai tips-tips mengenai hal itu!

1. Menentukan Lokasi Usaha Sawi

Langkah awal yang perlu Anda lakukan saat ingin menjalankan bisnis ini adalah menentukan lokasi tanam. Sebenarnya, sawi bisa ditanam di berbagai lokasi, namun bukan berarti petani sembarangan dalam menanamnya, karena khawatir nanti malah membawa kerugian cukup besar selama prosesnya.

Pastikan pemilihan lokasi tersebut sesuai dengan syarat tumbuh sawi, termasuk iklim, suhu, kelembaban, dan lain sebagainya. Lalu, saat melakukan pembibitan, usahakan memberikan bibit tersebut pelindung supaya tidak terkena sinar matahari langsung. Sedangkan suhu di sekitarnya harus antara 15 – 32 derajat celcius dan tingkat kelembaban 80% – 90%.

2. Mengolah Lahan

Tips menjalankan budidaya sawi berikutnya adalah dengan melakukan pengolahan lahan. Ada beberapa langkah yang perlu petani perhatikan dalam hal ini. Langkah pertama yakni menggemburkan tanah menggunakan cangkul maupun alat pertanian lain yang proper serta memiliki kegunaan yang sama.

Selanjutnya, tambahkan pupuk kandangan selama menggemburkan tanah untuk menambah nutrisi dan unsur hara tanah. Kemudian, aduk secara merata. Setelah itu, diamkan tanah tersebut selama dua bulan guna menghilangkan racunnya. Lalu, lakukan pengecekan pH atau kadar keasaman yakni sekitar 6 – 6.5.

3. Memilih Bibit Sawi Unggul

Pemilihan bibit sawi memegang peranan penting dalam membantu menentukan hasil panen di akhir nantinya, apakah berkualitas, bagus, atau sebaliknya. Untuk memulai bisnis ini, Anda membutuhkan 750 gram bibit setiap hektar lahan tanam budidaya sayuran hijau ini.

Sebelum itu, ketahui ciri-ciri bibit unggul dari sawi, seperti bibit memiliki bentuk bulat terlihat menyerupai bola dengan ukuran kecil, kulit pada bibit harus berwarna coklat, teksturnya agak keras, dan permukaan luarnya licin juga mengkilap. Gunakan juga air untuk merendam bibit, jika mengapung berarti tidak bagus.

4. Menyemai Bibit Sawi

Penyemaian bibit sawi juga menjadi tahap yang penting dalam hal ini. Petani perlu mengisi setiap polybag dengan 5 sampai 10 benih sawi. Kemudian, siram setiap dua kali sehari hingga muncul tunas atau daun. Simpanlah bibit tersebut di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Dalam tahap ini, Anda perlu menyiapkan tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Lalu, masukkan campuran tersebut ke dalam nampan. Selanjutnya memasukkan bibit ke media tanam tadi. Jika sudah muncul tunas, berarti tanaman sawi siap ditanam di lahan yang sudah tersedia.

5. Merawat Sawi

Tips berikutnya yakni melakukan perawatan untuk menjaga sawi agar terhindar dari kerusakan karena hama atau penyakit. Adapun beberapa hal yang perlu petani perhatikan dalam pemeliharaan ini, yakni penyiraman yang harus terlaksana secara rutin dan penjarangan setelah usia tanam mencapai 15 hari.

Kemudian, ganti tanaman yang rusak dengan bibit baru untuk menghindari adanya penyakit menular dari sawi. Setelah itu, jangan lupa melakukan penyiangan dengan tujuan membersihkan gulma di sekitar lokasi tanam yang bisa mengganggu pertumbuhan sawi dan selanjutnya memupuk sayuran hijau ini.

Itu tadi informasi berkaitan dengan peluang usaha sawi yang bisa dilakukan oleh para pemula di bidang ini. Pastikan untuk mengetahui ilmu dasar menjalankan pembudidayaan karena itu memberi aspek yang cukup besar dalam membantu menentukan hasil panen serta perolehan keuntungan di akhir nantinya.